
Seorang hamba Tuhan, pernah menceritakan tentang seorang anak kecil yang suatu ketika sedang berulang tahun yang ke-4 tahun. Karena dia anak orang yang kaya raya, mereka merayakannya secara drastis.
Mereka mengundang artis-artis terkenal, membuat dekorasi yang mewah, dan menyajikan makanan hotel bintang lima.
Namun, sewaktu acara tiup lilin, tamu-tamu yang sudah hadir semuanya di ruang tamu, berkumpul untuk meramaikannya, anak yang berulang tahun, tidak terlihat di mana-mana.
Sementara semua hadirin sudah menanti, dekorasi sudah terhias dengan indah, dan banyak makanan mewah, tetapi tokoh yang utama pada hari ulang tahun hari itu justru tidak terlihat. Ternyata, dia sedang berada di dapur untuk bermain sendiri.
"Kok kamu di sini?" kata seorang saudara yang mencarinya.
"Aku nggak suka di pesta itu, karena semua orang nggak peduli sama aku," jawab anak yang berulang tahun itu.
Sering kali, mungkin kita seperti itu, menjadi tamu yang ikut merayakan Natal, memperingati hari Natal, namun tidak sungguh-sungguh mempedulikan Tokoh sentral Natal, yaitu Anak Domba Allah, Pribadi Tuhan Yesus sendiri.
Kita berfokus pada acara-acara, pada dekorasi-dekorasi, dan hal-hal lainnya, namun tanpa memiliki ataupun mau membangun hubungan dengan Tuhan.
Janganlah kita seperti itu. Buatlah wajah Tuhan tersenyum, dan senang berada di antara kita, bersama-sama dengan kita.
Matius 15:8 (TSI), "Bangsa ini mengatakan dengan mulut bahwa mereka ingin hidup dekat kepada-Ku. Mereka menghormati Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku."
Orang-orang ini mengatakan mereka menghormati Aku, tetapi hati mereka jauh sekali dari Aku. (FAYH)
These people make a big show of saying the right thing, but their heart isn't in it. (MSG)
~ FG