
Amsal 3:5 (BIMK), "Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri."
Jika engkau ingin disukai oleh Allah maupun oleh manusia, dan dikenal sebagai orang yang bijaksana dan berakal budi, percayakanlah dirimu sepenuhnya kepada TUHAN dan jangan sekali-kali bersandar pada akalmu. (FAYH)
Trust GOD from the bottom of your heart; don't try to figure out everything on your own. (MSG)
Ada berita bahagia yang saya terima dari salah seorang teman saya, yang bernama Ribka, bahwa dia memenangkan sebuah tender proyek, yaitu sebuah rumah sakit di Jakarta yang membeli produk alat kesehatan yang sangat mahal yang telah ditawarkannya.
Dengan semangat serta berlinang airmata sukacita, Ribka bercerita.
Penantian dari doanya selama enam bulan, bahkan tanpa ada berita atau kabar lanjutan dari semua tempat yang dia tawarkan sebelumnya. Namun, satu hal yang dia yakini, Allah pasti menjawabnya tepat pada waktunya.
Di saat-saat ketidakpastian, ketika dia tidak tahu harus berbuat apa, dia belajar bahwa hidup yang dipimpin oleh Tuhan adalah kehidupan yang penuh dengan damai sejahtera.
Ya, bukankah sering kali demikian adanya? Setiap hari pikiran maupun pengertian kita kerap mempengaruhi langkah hidup kita. Hati kita kadang sulit berserah kepada Tuhan, sementara itu pemikiran kita terus mengembara seolah ingin mencari jalan sendiri. Namun, hari ini, kita diingatkan untuk turut menyertakan serta mengandalkan Tuhan.
Raja Salomo pernah menasihati kita, bahwa saat mempercayakan diri kepada Tuhan, jangan setengah hati, jangan asal-asalan, jangan di mulut berkata berserah sedangkan hati memberontak.
Ketika kita sungguh-sungguh percaya serta berkomitmen sepenuh hati untuk mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, berarti kita sadar akan keterbatasan diri kita sendiri dalam banyak hal di hidup ini.
Namun, dengan Tuhan yang memegang kendali atasnya, kita akan dipimpin oleh-Nya secara sempurna.
Jadi, apa pun yang kita pikirkan maupun kerjakan hari ini, sudahkah kita percayakan sepenuhnya kepada-Nya, dan mengandalkan Dia?
~ Deliana Marpaung, M.Th