
Amsal 16:1, "Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN."
MANUSIA membuat rencana, tetapi Allah menentukan hasilnya. (FAYH)
Manusia berhak dan sah-sah saja merencanakan sesuatu maupun menentukan arah jalan kehidupannya masing-masing, namun Tuhanlah yang menentukan hasil akhirnya. Karena itu, sertakan Dia dalam setiap aspek hidup kita agar sesuai dengan kehendak-Nya.
Kita memang diberi kemampuan untuk berpikir, merenung, dan merencanakan, tetapi Dialah sumber hikmat dan penentu arah yang sejati.
Setiap hari kita membuat rencana: untuk pekerjaan, keluarga, pelayanan, atau masa depan. Itu adalah anugerah Tuhan—kita diciptakan sebagai makhluk yang berpikir dan berkehendak. Namun, Amsal 16:1 mengingatkan kita bahwa ada batasan antara rencana kita dan kedaulatan Tuhan. Kita "menimbang-nimbang dalam hati," tetapi "jawaban lidah"—yaitu hasil nyata, keputusan akhir, dan penggenapan rencana—berasal dari Tuhan.
Ini bukan untuk membuat kita pasif, tetapi justru merendahkan hati dan bergantung kepada-Nya, mengandalkan Dia. Sebab ada berkat Tuhan dalam hidup orang-orang yang mengandalkan Tuhan. Kita berencana dengan sungguh-sungguh, tetapi dengan tangan terbuka, siap menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Seperti petani yang menanam benih dengan baik, tetapi mengetahui bahwa pertumbuhan datang dari kuasa Allah.
~ Yuliana Sondakh