
"Tidak ada bantal terempuk, selain damai sejahtera," demikian kata peribahasa.
Ya, sadarilah betapa pentingnya kedamaian hati dan ketenangan pikiran.
Mazmur 139:23, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku."
Kedamaian hati dan ketenangan pikiran memang merupakan pondasi bagi kebahagiaan dan kesejahteraan sejati, karena hati dan pikiran yang benar serta berkenan kepada Tuhan membuka kepuasan hidup (contentment) yang tahan lama.
Roma 1:21, "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap."
Kita pun dapat belajar untuk berkata tidak pada hal hal yang menguras energi, atau mengganggu ketenangan hatiābaik dalam relasi, pekerjaan, maupun bahkan dalam melayani Tuhan. Dan semakin kita mengizinkan Roh Kudus untuk menguasai kehidupan kita, maka semakin kita pun akan dimampukan untuk dapat menguasai diri kita.
Karena itu, berdamailah dengan hati dan pikiran, terimalah diri kita apa adanya, maafkan masa lalu, hiduplah di masa kini dengan ikhlas, dan berdoa supaya mengikis emosi negatif kita. Maka percayalah, segala rasa stres, depresi, khawatir, maupun takut yang berlebihan, akan digantikan oleh Tuhan dengan damai sejahtera. Bantal terempuk kita.
Filipi 4:7, "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."
Dengan demikian, ketenangan dalam perlindungan Allah yang kita terima karena bersatu dengan Kristus Yesus akan menjadi seperti pengawal yang selalu menjaga hati dan pikiranmu. Ketenangan yang diberikan Allah itu melebihi segala pengertian manusia! (TSI)
Before you know it, a sense of God's wholeness, everything coming together for good, will come and settle you down. It's wonderful what happens when Christ displaces worry at the center of your life. (MSG)
~ IHT