Pernahkah merasa tidak diperhatikan? Mungkin sebagian kita pernah. Istilahnya itu adalah menjadi 'unnoticed people' atau orang-orang yang tidak diperhatikan. Namun, sebenarnya mereka juga dapat memiliki andil besar, meski di balik layar ataupun tidak diperhatikan oleh orang-orang lain.
Misalnya, Lidia.
Kisah Para Rasul 16:13-15, "Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ. Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: 'Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.' Ia mendesak sampai kami menerimanya."
Pernahkah mendengar tentang Lidia? Mungkin ada di antara kita yang tidak, namun tidak apa-apa, karena Lidia pun mau mendengarkan dan membuka hati untuk perkataan Paulus.
Nama Lidia mungkin hanya tercatat dua kali di Alkitab, namun andilnya cukup besar dengan membuka pintu pelayanan bagi jemaat Filipi setelah dia memberi diri serta hidupnya bagi Tuhan. Nah, apa juga yang kita lakukan setelah mengaku memberi diri, hati dan hidup kita bagi Dia?
Sebenarnya, Lidia bisa saja memilih untuk tetap hidup nyaman-nyaman saja, memikirkan dirinya sendiri sebab merupakan penjual kain ungu yang mahal, dan tidak melayani ataupun membuka pintu rumahnya bagi pelayanan. Namun, hatinya rindu untuk beribadah, mencari serta melayani Tuhan. Lidia pun mau mendengarkan dan melakukan firman. Bahkan, memprioritaskan Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita tetap mau memilih yang benar, beribadah, melayani dan menyenangkan Tuhan, meskipun mungkin tidak ada seorang pun yang memperhatikan kita ?
Jadilah seperti Lidia, meski mungkin merupakan 'unnoticed people' atau menjadi seorang yang tidak diperhatikan oleh orang lain, namun dia tetap memilih yang benar, mungkin juga sedikit bicara tapi banyak berkarya serta bertindak. Hidupnya pun menjadi berkat bagi orang lain, karena baginya hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan.
~ Pdt. Stevan Djaya Saputra, SE MTh