GBI PRJ (CK7)

Bagaimana cara Tuhan dalam mengangkat seseorang ? Sebab, Ia senantiasa mengangkat kita, dan Ia juga pernah ataupun telah turun ke bawah, yakni Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama seperti manusia. Namun, Ia juga berkuasa menurunkan serta merendahkan orang-orang yang sombong, dan bebal.

Lukas 1 : 52
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah.

Tidak peduli apa pun latar belakang kita, dan mungkin kita bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi dengan masa depan kita, Tuhan terlebih sanggup untuk memakai maupun mengangkat setiap kita, dan bukan oleh kekuatan, kehebatan, maupun kesanggupan kita sendiri.

Mazmur 68 : 19
Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah.

Bersyukurlah bukan sekadar karena harta, kekayaan, dan materi yang kita miliki, sebab orang-orang dunia juga dapat memilikinya, namun lebih karena ada Raja segala raja yang telah datang untuk menebus kita dari belenggu dosa, kutuk, sakit-penyakit, kuasa gelap, ataupun hal-hal buruk lainnya, kepahitan hati, dan kejahatan dalam kehidupan. Jadi, tanpa Tuhan, kita sesungguhnya tidak bisa apa-apa, apalagi di masa-masa seperti ini yang tidak pasti serta penuh ketidakpastian. 

Tuhan juga sedang merobohkan segala sandaran yang bersifat duniawi yang serba rapuh, seperti koneksi, posisi, materi, dan lainnya. Karena itu, bersandarlah hanya kepada-Nya. Apa yang dipandang oleh dunia atau di luar sana, sangat-sangat berbeda dengan apa yang Tuhan pandang serta hal-hal yang lebih bernilai yang ada di dalam diri kita karena Dia. Pemikiran manusia sangat berbeda dari pikiran-pikiran Tuhan. Masa lalu kita mungkin buruk, namun Ia tidak terbatas dan terpenjara oleh masa lalu, masa kini, maupun masa depan, sebab Ia berkuasa atas waktu.

1 Korintus 1 : 18 
Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.

Sadarilah, Saudara dan saya sangat berharga di mata Tuhan Yesus yang rela mati di kayu salib karena kejahatan dan pemberontakan kita (Yesaya 53 : 1 – 12). Karena itu, sekalipun mungkin saat ini kita merasa seperti sedang berada di bawah dalam kehidupan, banyak orang meragukan, tidak menghargai, ataupun memandang rendah terhadap kita, serta mengalami keadaan yang sangat berat, tetaplah memilih untuk bersyukur, merendahkan hati, dan bersandar hanya kepada Tuhan.

Efesus 4 : 8 – 10
Itulah sebabnya kata nas : "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah ? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

Diingatkan juga, bahwa sekalipun juga kita setia melayani, mungkin kita akan dilupakan oleh manusia, karena itu persiapkanlah hati maupun diri kita, namun yakinlah bahwa Allah tidak pernah sekali-kali melupakan ataupun meninggalkan kita sendirian, dan membiarkan kita hancur berantakan.

Kita yang dahulu mungkin ”tawanan-tawanan” dosa ataupun kuasa kegelapan dan hal-hal buruk lainnya, telah diangkat oleh-Nya, menerima hal-hal yang baik dari-Nya. Tuhan Yesus, sekalipun Ia dalam kematian-Nya, bahkan sanggup mengangkat; sementara itu, bagaimana dengan kita yang masih hidup saat ini, apakah justru merendah-rendahkan orang-orang lain melalui perkataan, pikiran, dan perbuatan kita, serta meninggikan diri sendiri saja ? Atau, maukah kita menjadi seperti Dia yang mengangkat orang lain, memiliki visi yang luar biasa dalam hidup, dan mengingat ataupun menghargai jiwa-jiwa, membawa mereka kepada Tuhan Yesus Kristus ?

Jika Tuhan sudah membentuk, memproses, mengubahkan, memulihkan, memakai, dan mengangkat setiap hidup kita, berserahlah sepenuhnya kepada Tuhan, sebab segala sesuatu yang kita punya dan ada pada kita, itu adalah hanya karena kasih karunia serta anugerah-Nya. Tetaplah setia menjadi orang-orang yang rendah hati, menjaga diri dan hati sebagai pribadi-pribadi yang terpilih oleh-Nya, memilih respons yang benar, hormat dan takut akan Tuhan, serta menaati suara dan tuntunan Roh Kudus.

1 Korintus 1 : 25 – 31
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil : menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis : "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

Jika bukan Tuhan yang mengangkat kita, maka sesungguhnya semua yang kita lakukan akan menjadi sia-sia saja. Dan jika Tuhan dan hadirat-Nya tidak beserta kita, sesungguhnya kita tidak akan pernah kuat, tidak berdaya, dan tidak bertahan. Hanya karena kasih setia dan anugerah-Nyalah, Ia mengangkat kita. Setialah sebagai hamba-Nya, Tuhan, Raja, dan Bapa kita.

Tuhan Yesus Memberkati