GBI PRJ (CK7)

2 Timotius 2:22 (TSI), "Karena itu jauhkanlah dirimu dari segala hal yang menimbulkan hawa nafsu dan keinginan orang muda. Berusahalah keras untuk terus hidup benar, tetap percaya kepada Kristus, berbuat kasih, dan hidup damai dengan sesamamu. Lakukanlah semua itu bersama-sama dalam persekutuan dengan saudara-saudari yang— seperti kamu sendiri— setiap hari berdoa kepada Tuhan dengan tulus hati."

Jauhkan dirimu dari segala sesuatu yang menyebabkan engkau berpikiran jahat yang sering timbul pada orang muda, dan tetaplah dekat pada segala sesuatu yang membuat engkau ingin berbuat benar. Milikilah iman dan kasih, dan nikmatilah persahabatan orang-orang yang mengasihi Tuhan serta berhati murni. (FAYH)

Run away from infantile indulgence. Run after mature righteousness--faith, love, peace--joining those who are in honest and serious prayer before God. (MSG)

Melanjutkan bahasan kita yang kemarin. Kita mungkin sering berdoa, "Tuhan, pakailah aku." Tetapi, pernahkah kita bertanya, "Kalau aku mau supaya dipakai oleh Tuhan hari ini, apakah aku siap?"

Tuhan memang bisa memakai siapa saja. Tetapi, Dia juga ingin memakai orang-orang yang dapat diandalkan-Nya. Seperti dalam sebuah tim olahraga, Tuhan mencari "pemain" yang nggak cuma semangat pas menang saja, tapi juga tetap setia untuk waktu-waktu latihan, tes ataupun ujian, sabar waktu disuruh tunggu, dan tetap jujur waktu diuji.

Jadi, menjadi alat Tuhan bukan soal sekadar tampil keren di mimbar atau punya banyak followers rohani dan likes jutaan di media sosial. Tapi, lebih pada soal karakter kita saat tidak ada yang melihat. Apakah kita bisa dipercaya dalam hal kecil? Apakah kita tetap pegang prinsip waktu orang lain main curang? Sebab, selalu ada Satu yang melihat.

Tuhan ingin pakai setiap kita untuk sesuatu yang besar. Namun, sering kali Dia memulai dari hal yang kecil, seperti:

Membantu teman yang sedang down.

Mengampuni walau sakit hati.

Menjadi teladan di sekolah, kantor, ataupun keluarga.

Ingat, Tuhan bukan cari yang sempurna. Dia cari yang mau dibentuk. Ingat sekali lagi, palu nggak harus bersinar—asal kuat dan bisa dipakai, tukang bangunan pasti ambil dan pakai itu untuk membangun.

Nah, apakah kita sedang membangun hidup yang bisa diandalkan oleh Tuhan?

Apa yang kira-kira sangat Tuhan ingin supaya kita lepaskan maupun ubah hari ini, supaya kita siap dipakai ketika Ia hendak memakai kita?

~ FG