
Sebagai manusia, mungkin kita cuma bisa memikirkan dan merasakan kasih, namun belum tentu serta tidak banyak orang yang merancangkan ataupun benar-benar menyatakan tindakan kasih.
Sering kali misalnya, kita hanya bisa merasa, mengatakan, dan berpikir, "Kasihan ya orang itu…" terhadap seseorang yang mungkin sedang mengalami musibah, namun tidak bergerak untuk menyatakannya juga melalui tindakan nyata.
Berbeda halnya dengan Tuhan kita. Selain memikirkan dan turut merasakan, Ia juga merancangkan dan sungguh-sungguh menyatakan tindakan kasih.
1 Yohanes 4:9 (FAYH), "Allah menunjukkan betapa Ia mengasihi kita, dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia yang jahat ini untuk memberi kita hidup kekal melalui kematian-Nya."
To us, the greatest demonstration of God's love for us has been his sending his only Son into the world to give us life through him. (Phillips NT)
Bagaimana dengan kita hari ini? Maukah kita untuk tidak hanya memikirkan maupun merasakan kasih semata-mata, melainkan juga mulai berbuat nyata, menunjukkan, menyatakan tindakan kasih kita itu? Sebab benarlah adanya, kita mungkin bisa saja untuk memberi sesuatu tanpa mengasihi, namun kita tidak akan bisa untuk mengasihi tanpa memberi, apa pun itu bentuknya.
Lukas 10:33, "Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan."
Then a despised Samaritan came along, and when he saw the man, he felt deep pity. (NLT)
A Samaritan traveling the road came on him. When he saw the man's condition, his heart went out to him. (MSG)
~ FG