Amsal 28:13 (TSI), " Orang yang menyembunyikan dosa-dosanya tidak akan sejahtera. Akuilah dosamu dan berhentilah melakukannya, maka engkau akan mendapat kemurahan."
Orang yang menyembunyikan kesalahannya tidak mungkin berhasil. Tetapi, jika ia mengakui kesalahannya dan meninggalkannya, ia akan diberi kesempatan baru. (FAYH)
You can't whitewash your sins and get by with it; you find mercy by admitting and leaving them. (MSG)
If you don't confess your sins, you will be a failure. But God will be merciful if you confess your sins and give them up. (CEV)
Di zaman ini mungkin ada banyak orang yang merasa harus selalu tampak benar, bahkan jika itu berarti menutupi kesalahan, memutarbalikkan fakta, ataupun menyangkal kebenaran. Tetapi, kejujuran yang sejati juga mencakup berani jujur kepada diri sendiri, kepada Tuhan, dan siap dikoreksi.
Tuhan tidak menuntut kesempurnaan dari kita, namun Dia pasti sangat menghargai hati yang mau tulus dan siap untuk dikoreksi. Mau belajar, bertumbuh, dan berubah.
Dalam Mazmur 51:19, Daud menulis bahwa korban yang berkenan kepada Allah adalah hati yang hancur dan remuk; bukan hati yang keras dan membenarkan diri.
Nah, bagaimana dengan Saudara dan saat saat ini, apakah mudah menerima koreksi, atau justru sering kali merasa harus membela diri meski tahu bahwa sebenarnya kita ini salah? Apakah aku lebih peduli pada citra diri sendiri, ataukah pada kebenaran di hadapan Tuhan serta perkenanan-Nya?
Mazmur 51:19 (FAYH), "Yang Kaukehendaki adalah jiwa yang hancur oleh penyesalan dan pertobatan. Hati yang remuk redam oleh penyesalan, ya Allah, tidak akan Kauabaikan."
Kurban yang diinginkan Allah ialah hati yang rendah. Ya Allah, Engkau tidak akan menolak orang yang datang dengan rendah hati dan siap untuk menaati-Mu. (VMD)
I learned God-worship when my pride was shattered. Heart-shattered lives ready for love don't for a moment escape God's notice. (MSG)
~ FG