Lukas 16:10 (TSI), "Setiap orang yang bisa dipercaya dalam hal-hal kecil juga akan bisa dipercaya dalam hal-hal besar. Dan setiap orang yang tidak jujur dalam hal-hal kecil juga tidak akan jujur dalam hal-hal besar."
Kalau kalian jujur dalam soal kecil, kalian juga akan jujur dalam soal besar. Kalau kalian menipu dalam soal kecil, kalian juga akan menipu apabila diberi tanggung jawab yang lebih besar. (FAYH)
People who faithfully manage small matters will also faithfully manage important matters. People who are dishonest in the way they handle small matters will be dishonest in the way they handle important matters. (DEIBLER)
Bagi sebagian orang, kesalahan memberi beberapa uang kembalian mungkin bukan masalah besar. Tapi, tidak bagi Abraham Lincoln, atau juga dikenal sebagai "Honest Abe". Ia tidak melihat nilai nominalnya, tetapi nilai moralnya. Karena itu, sewaktu ia pernah bekerja di sebuah toko kelontong, secara tidak sengaja kurang dalam memberikan uang kembalian kepada seorang pembeli. Akhirnya, ia berjalan jauh, bahkan berlari beberapa kilometer sendirian, hanya untuk mengembalikan uang yang bukan miliknya itu.
Tindakan kecil, namun integritas besar.
Kejujuran yang sejati diuji bukan saat banyak orang melihat, melainkan saat tidak ada satu orang pun yang mungkin tahu. Lincoln bisa saja membiarkan hal itu berlalu begitu saja. Tetapi, ia memilih untuk melakukan yang benar, bukan yang nyaman ataupun hanya menguntungkan bagi dirinya sendiri secara salah.
Dalam terang firman Tuhan, tindakan Lincoln sejalan dengan prinsip Kristus, Tuhan ingin kita supaya setia, jujur dalam hal-hal kecil, sebab dari situlah terbentuk karakter yang benar. Dunia sering memuji prestasi besar, tapi Kerajaan Allah melihat kesetiaan dalam keseharian kita.
Nah, apakah kita juga menjaga kejujuran, bahkan saat itu hal yang tampaknya kecil?
Adakah langkah sederhana yang bisa kita ambil dan lakukan hari ini untuk menunjukkan sebuah integritas?
~ FG