
Di puncak kariernya, sebagai ketua tim kampanye pemilihan presiden, Lee Atwater meraih apa yang dunia katakan sebagai kesuksesan: kekuasaan, kekayaan, dan kepopuleran. Namun, tumor otak yang ganas melucuti semua lapisan kesuksesan duniawi itu, menyisakan hanya inti dari keberadaan manusia: hubungan.
Dalam kelemahan dan ketakutannya—wajah bengkak, tubuh tak berdaya, malam-malam tanpa tidur karena takut tidak akan bangun lagi—mata batinnya terbuka. Dia menyadari bahwa semua yang ia kejar dan perjuangkan dengan keras nyatanya hampir sia-sia saja apabila tanpa hubungan yang manis dengan orang lain. Ia sampai pada pengakuan yang dalam: "Tidak ada yang lebih penting dalam hidup daripada hubungan, dan tidak ada yang lebih manis daripada sentuhan manusiawi."
Hari ini kita diingatkan tentang beberapa hal:
Mazmur 90:12 berkata, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." Allah tidak meminta kita untuk hidup dalam ketakutan akan kematian, tetapi untuk hidup dalam kesadaran akan adanya kekekalan. Hidup di dunia ini sementara, seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (Yakobus 4:14). Kesadaran ini bukan untuk membuat kita murung, tetapi untuk memurnikan prioritas kita. Lee Atwater baru mendapati hati yang bijaksana ketika hari-harinya secara fisik bisa dihitung. Kita yang masih dikaruniai kesempatan, alangkah baiknya untuk menjadi bijaksana hari ini.
Sebagai orang percaya, kita diajak kepada sumber dari semua hubungan yang benar, yaitu Tuhan sendiri. Karena itu, Dialah Prioritas yang utama kita, sebab segala sesuatunya yang lain bisa saja hilang begitu saja.
Mazmur 34:9 mengatakan, "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! erbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" Dengan hubungan yang benar dengan Tuhan, kita dapat meneruskan kebaikan yang kita dari-Nya melalui hubungan kita dengan orang-orang lain.
Jika hari ini merupakan saat terakhir kita, apakah prioritas kita selama ini mencerminkan apa yang memang benar-benar penting? Adakah yang perlu kita perbaiki dari diri kita dalam lingkup hubungan kita dengan Allah, keluarga, serta teman? Bagaimana kita dapat menggunakan pekerjaan kita saluran kasih Tuhan dan pelayanan kepada orang lain?
"Ujilah Allah dan lihatlah betapa baiknya Dia. Lihat sendiri bagaimana kemurahan-Nya dicurahkan ke atas semua orang yang mempercayakan diri kepada-Nya." (Mazmur 43:9, FAYH)
Open your mouth and taste, open your eyes and see--how good GOD is. Blessed are you who run to him. (MSG)
Discover for yourself that the LORD is kind. Come to him for protection, and you will be glad. (CEV)
~ FG