Ada hari-hari di mana mungkin langkah kita terasa berat. Harapan mulai buram. Api semangat di hati meredup.
Dalam rasa lelah seperti itu, firman Tuhan tak memberi kita solusi yang rumit, melainkan secara sederhana berkata: "Ingatlah selalu akan Dia." Ingatlah Yesus.
Ibrani 12:3, "Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa."
Karena itu, renungkanlah selalu teladan Yesus: Betapa Dia berdiri teguh ketika orang-orang berdosa menghina dan menganiaya-Nya dengan amat kejam. Bila kita meneladani Yesus, kita tidak akan mudah lemah dan putus asa. (TSI)
Think of him who submitted to such opposition from sinners: that will help you not to lose heart and grow faint. (REB)
When you find yourselves flagging in your faith, go over that story again, item by item, that long litany of hostility he plowed through. [That] will shoot adrenaline into your souls! (MSG)
Ingat bagaimana Dia tetap berjalan walaupun dicemooh.
Ingat bagaimana Dia tetap mengasihi walau disakiti.
Ingat bagaimana Dia tetap mengampuni saat dikhianati.
Ingat bagaimana Dia tetap percaya kepada Bapa-Nya, bahkan ketika langit seolah diam.
Yesus tahu rasanya menderita. Dia tahu rasanya kecewa, terluka, dan sendiri. Tapi, Dia tidak menyerah. Dia tetap setia. Bukan karena tidak merasakan sakit, namun karena Dia melihat sesuatu yang lebih besar—ada sukacita di balik salib.
Dan sekarang, saat kita merasa seperti kehilangan arah, Tuhan Yesus tidak berdiri jauh. Ia mengingatkan setiap kita, "Aku tahu rasanya. Tapi Aku sudah lebih dulu menanggungnya untukmu."
Jadi, mengapa harus selalu mengingat Dia? Karena kalau tidak, kita mungkin akan mengalami tawar hati—menjadi dingin terhadap panggilan Tuhan. Bukan cuma itu, melainkan juga yang lebih parah ialah putus asa—kehilangan semangat untuk berjalan dalam rencana-Nya.
Namun, dengan mengingat Dia, kita sadar bahwa penderitaan bukan tanda penolakan, tapi jalan menuju pengudusan. Dan kita akan menemukan kekuatan yang baru, bukan dari dalam diri sendiri, melainkan dari Dia yang telah menang.
Janganlah pernah menyerah dalam perjalanan iman kita, sebab Dia tidak akan pernah menyerah atas kita. Ingatlah akan Dia. Selalu.
~ FG