Oh Pribadi Roh Kudus, betapa kami sangat membutuhkan-Mu.
Yohanes 16:7-11, "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum."
Roh Kudus adalah Pribadi dari Allah Tritunggal, sebagai Penolong sejati bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus. Ia bukan hanya kuasa, tetapi Pribadi Ilahi yang tinggal dalam hati orang-orang percaya, Saudara dan saya.
Peran-Nya sangat nyata: menghibur saat kita sedih, menolong saat kita susah, menguatkan saat kita lemah, dan membimbing saat kita bingung. Masihkah kita merasakannya? Bila tidak, mungkinkah kita tidak lagi menjalin hubungan yang erat dengan-Nya, dan bertanya kepada-Nya memohon bimbingan-Nya?
Saat Yesus naik ke surga, Ia tidak meninggalkan kita sendirian, melainkan mengutus Roh Kudus untuk menyertai kita setiap saat. Setiap saat. Setiap waktu. Penyertaan Roh Kudus adalah jaminan bahwa kita tidak pernah ditinggalkan, dan kita bisa terus hidup dalam pimpinan dan kuasa dari Allah sendiri. Karena itu, janganlah kita mendukakan hati-Nya.
Efesus 4:30 (TSI), "Selain itu jangan sampai cara hidupmu membuat Roh Kudus bersedih hati. Karena Roh itu merupakan bukti bahwa kamu adalah milik Allah, dan Roh Kudus juga menjamin keselamatanmu pada hari kita dibebaskan dari dunia yang gelap ini."
Janganlah melakukan atau mengatakan sesuatu yang membuat Roh Allah menjadi sedih. Ingatlah bahwa Roh Allah yang ada pada kalian menunjukkan bahwa kalian adalah milik Allah. Dengan Roh itu juga, kalian mempunyai kepastian bahwa Allah akan membebaskan kalian dari kesalahan apabila waktunya sudah tiba. (BSD)
Don't grieve God. Don't break his heart. His Holy Spirit, moving and breathing in you, is the most intimate part of your life, making you fit for himself. Don't take such a gift for granted. (MSG)
Roh Kudus bekerja di dalam hati kita untuk menginsafkan tentang dosa, menuntun pada kebenaran, dan mengingatkan akan penghakiman. Karena itu, hiduplah dalam terang kebenaran firman Tuhan. Roh Kudus akan terus mengingatkan, menegur, dan membimbing langkah hidup kita agar tetap berada di jalan Tuhan.
Sahabat terkasih, marilah buka hati kita setiap hari untuk Roh Kudus, dan izinkan Ia berkarya dalam hidup kita. Jangan tolak teguran-Nya, jangan abaikan suara-Nya, dan jangan padamkan api-Nya. Biarlah hidup kita dipenuhi dan dipimpin oleh-Nya, agar semakin hari kita dimampukan hidup dalam kekudusan serta kebenaran. Sebab, hanya dengan pertolongan Roh Kudus, kita bisa menang atas dosa dan hidup sesuai kehendak Allah.
Kisah Para Rasul 6:5 (TSI), "Semua orang yang hadir menyukai usulan itu. Lalu mereka memilih tujuh orang, yaitu: Stefanus (yang mempunyai keyakinan sangat besar kepada Yesus dan yang dipenuhi oleh Roh Kudus), Filipus, Prokorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus (seorang dari Antiokia, yang baru saja menjadi penganut agama Yahudi sebelum dia menjadi pengikut Yesus)."
Segenap jemaat menyetujui usul itu, maka diangkatlah orang-orang yang berikut: Stefanus (orang yang sangat kuat imannya serta dipenuhi Roh Kudus), Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, Nikolaus dari Antiokhia (orang bukan-Yahudi yang menganut agama Yahudi, dan kemudian menjadi orang Kristen). (FAYH)
What the apostles recommended pleased all of the other believers. So they chose Stephen. He was a man who strongly believed in God and whom the Holy Spirit controlled completely. They also chose Philip, Procorus, Nicanor, Timon, Parmenas, and Nicolas who was from Antioch city. Nicolas had accepted the Jewish religion before he had believed in Jesus. (DEIBLER)
~ Bp. Martinus Barus