Ketika terjadi Perang Saudara Amerika, para prajurit dari Pasukan Union begitu sibuk membicarakan apa yang "musuh" akan lakukan, seolah-olah kekuatan pihak musuh begitu menakutkan, dalam hal ini yaitu para prajurit dari Pasukan Confederate yang mendukung perbudakan, sampai lupa untuk memikirkan apa yang seharusnya pihak Union lakukan.
Jenderal Ulysses S. Grant, yang memimpin pasukan Union, dengan tegas mengingatkan para anak buahnya, "Daripada terus memikirkan apa yang jenderal Grant E. Lee [pemimpin pasukan Confederate] akan lakukan, pikirkanlah apa yang bisa kita lakukan."
Hal ini mengingatkan juga tentang perjalanan rohani kita. Betapa sering kita mungkin hidup dalam ketakutan serta kekhawatiran, seperti:
"Bagaimana kalau godaan itu mencobai aku lagi?"
"Bagaimana kalau masalah ini makin besar lagi?"
"Bagaimana kalau aku gagal di masa depan?"
Tetapi, Allah tidak ingin kita untuk hidup dalam bayang-bayang musuh, ketakutan, maupun kegagalan. Ia rindu supaya kita hidup dalam iman, keberanian, dan ketaatan.
Firman-Nya mengingatkan:
"Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4:7)
"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10)
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13)
Fokuslah bukan pada apa yang musuh bisa lakukan, melainkan pada apa yang Tuhan Yesus sudah lakukan di salib bagi kita, dan apa yang Roh Kudus tuntun supaya kita lakukan. Apakah kita lebih sering sibuk memikirkan permasalahan maupun godaan, ataukah sudah sadar dan belajar untuk fokus pada janji firman Tuhan? Masalah maupun musuh boleh saja besar, tetapi Tuhan kita jauh lebih besar.
~ FG