Landasan dari kehidupan orang Kristen adalah firman Tuhan. Jika kita membiasakan diri untuk membaca firman, dan mengizinkan firman-Nya itu untuk menguasai kita, maka ketika ada “ujian” dalam hidup, kita sudah akan siap untuk menghadapinya.
Roma 10 : 17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Ibrani 1 : 3
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.
Karena itu, mulailah dan awalilah hari-hari kita dengan firman Tuhan, membacan, merenungkan, mendengarkan, dan melakukannya, bahkan mengakhiri setiap hari juga dengan mezbah keluarga dan firman-Nya.
Kata ‘mendengar’ itu berbeda dengan ‘mendengarkan’, yaitu mendengar ialah sekadar dengan pendengaran kita dan biasa saja terhadapnya, sedangkan mendengarkan ialah benar-benar memperhatikan dan menaati.
Ada begitu banyak suara di hidup maupun dunia ini, suara kita sendiri, suara media sosial, dan suara-suara lainnya, sehingga pasti sangat bising. Terutama, pribadi yang paling banyak berbicara kepada diri kita ialah diri kita sendiri. Karena itu, apabila kita sering kali khawatir ataupun mengeluh, maka akan melemahkan jiwa maupun iman kita.
Matius 6 : 31
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Apa pun masalah yang kita hadapi, cobalah untuk tenang terlebih dahulu, supaya kita dapat belajar mengucap syukur, berdoa, serta tidak mengeluh yang dapat melemahkan diri, jiwa, dan iman kita sendiri. Jika tidak, maka kita akan mendengarkan suara-suara yang salah.
Jadilah seperti Daud yang memilih untuk mendengarkan suara kebenaran (1 Samuel 15 – 17).
Sementara saudara-saudara Daud bisa saja menjadi iri hati, demikian juga mungkin Daud bisa saja mengalami rasa kecewa saat tidak diperhitungkan oleh keluarganya sendiri, maupun potensi untuk memiliki kesombongan untuk menonjolkan serta menunjukkan diri ketika diurapi, namun Daud tidak mau melakukannya.
Ketika Roh Tuhan undur dari raja Saul, dan roh yang menyusahkan mengganggu dia, hamba-hamba raja Saul memberitahukan kepadanya bahwa Daud, anak Isai dapat memainkan kecapi untuk membuatnya merasa lega. “Kairos” atau waktunya dan ‘skenario besarnya’ Tuhan dapat terjadi pada seseorang serta anak-anak-Nya yang mau mendengarkan suara kebenaran, mengelola dengan baik, tekun, dan setia pada perkara kecil. Jagalah urapan Tuhan pun tetap selalu ada dalam hidup kita. Ikuti tuntunan-Nya, serta ucapkan syukur pada apa pun yang masih Ia percayakan dalam hidup kita.
Jadilah seperti Daud yang setia pada perkara kecil yang menggembalakan domba milik ayahnya, fokus melakukannya, bertanggung jawab, mengabdikan diri, dan tidak mau memilih untuk kecewa. Perkara menggembalakan dua, tiga kambing domba yang dipercayakan padanya itu sangatlah penting baginya. Allah tidak melihat penampilan ataupun perawakan, melainkan melihat hati serta karakter. Meski mungkin orang lain tidak melihat kesetiaan kita, tetapi Tuhan pasti melihat dan menghargainya.
Orang-orang Israel sebenarnya memiliki suara kebenaran, namun tidak sadar akan itu. Jangan sampai kita seperti itu, yang sesungguhnya mempunyai hak penuh untuk janji-janji Allah, bahkan mungkin lebih dari ribuan janji-Nya, tetapi tidak menyadarinya oleh karena ditipu oleh Iblis.
Karena itu, suara siapakah, dan suara apakah yang kita dengarkan? Apakah suara kebenaran firman, suara Allah, ataukah selalu suara diri sendiri, suara pengalaman buruk masa lalu, dan suara kebohongan si Iblis? Biasakanlah diri kita untuk mendengarkan suara kebenaran firman Tuhan yang menopang, agar ketika terjadi sesuatu yang menguji iman, kita tidak akan kalah. Jangan kalah terhadap ataupun bawa “sampah masa lalu”.
Tuhan sangat mengasihi Saudara dan saya, sebab itu dengarkanlah suara kebenaran. Jangan sampai salah dengar suara. Jangan sampai seperti orang-orang Israel yang dirasuki “suara kegelapan” yang disuarakan oleh raksasa Goliat, musuh mereka.
Roma 8 : 17
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
Daud yang mendengar tantangan serta ejekan dari Goliat, dan melihat prajurit Israel lari ketakutan, akhirnya Daud menyuarakan suara kebenaran, dan memilih untuk menghidupinya. Daud percaya akan janji-janji Tuhan, serta penyertaan-Nya. Daud juga memberi respons yang benar.
Suara “sumbang” dan suara yang paling menyakitkan mungkin sering kali datang dan disampaikan oleh-oleh orang-orang terdekat kita, siapa pun mereka. Ketika itu terjadi, berikan dan lepaskanlah pengampunan, berpalinglah untuk mengalah, jadilah berkat, serta tetap berfokus pada panggilan hidup yang Tuhan berikan. Jangan biarkan sakit hati ataupun rasa kecewa menjadi kepahitan yang menetap dalam hidup kita masing-masing.
Dengarkanlah suara kebenaran. Berpalinglah (look away) dari “suara yang sumbang” dalam hidup kita.
Tidak perlu kita membela diri sendiri, sebab Tuhan sendirilah yang akan membela setiap kita, tepat pada waktunya, dan menurut cara-Nya. Biarlah suara kebenaran kita terdengar oleh orang-orang oleh karena perkenanan dan penyertaan-Nya. Kebenaran tidak perlu mencari-cari pembenaran dan pembelaan, sebab akan datang dari Tuhan Allah kita.
Bersyukurlah untuk penyertaan Tuhan, dan rancangan-Nya yang sesungguhnya sedang Ia rajut dan rangkaikan di saat kita menjalani hidup sehari-hari yang mungkin sering kali tidak kita pahami mengapa bisa terjadi apa yang sedang kita alami maupun hadapi sekarang ini. Mengapa? Karena kita tidak dapat melihat gambaran besar secara keseluruhannya (jigsaw puzzles).
Daud juga berusaha meyakinkan raja Saul bahwa Israel adalah bangsa yang disertai oleh Tuhan, dan memiliki janji-janji Tuhan, bahwa mereka memiliki penyertaan-Nya, tidak seperti musuh-musuh mereka.
Goliat mengandalkan diri sendiri, kehebatan serta kekuatannya, berbeda dari Daud yang mengandalkan hanya nama Allah semesta alam, kuasa serta penyertaan Tuhan langit dan bumi. Dari situlah sumber kemenangan Daud, dan orang-orang Israel, maupun kita semua, orang-orang yang percaya kepada-Nya. Ada Tuhan dalam hidup kita. Jadi, jangan lagi terus-menerus merasa takut.
Daud sangat yakin dan punya iman yang luar biasa, ia percaya bahwa apa pun yang kecil di tangan maupun hidupnya apabila ada bersama dengan Tuhan, maka pasti akan menjadi sesuatu yang besar, memberi kemenangan, serta mengalami terobosan hidup. Lutut yang bertelut serta air mata yang menetes dalam doa dapat menjadi perkara yang besar bersama Allah.
Karena itu, bermitralah bersama dengan-Nya, apa pun pergumulan yang sedang kita alami, maupun masalah-masalah serta “Goliat-goliat” yang tengah kita hadapi. Tuhan Allah kita lebih besar daripada apa pun. Jangan pernah mengandalkan diri sendiri, melainkan andalkanlah Allah kita, dan pilihlah untuk senantiasa mendengarkan, menyuarakan, menjalani, serta menghidupi suara kebenaran.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz



