GBI PRJ (CK7)

Mungkin kita sering membaca ayat berikut ini. Tetapi, saya ingin menyampaikan tiga hal yang mungkin terlepas dari pengamatan kita.

Kejadian 50 : 15 - 20
Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya." Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan: Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya. Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu." Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”

Ada tiga faktor dalam hidup di dunia ini: Peran Tuhan yang punya rencana yang baik. Peran si jahat atau Iblis yang berusaha  menggagalkan rencana-Nya itu. Peran kita sebagai manusia yang punya pilihan antara ingin ikut peran Tuhan, ataukah Iblis. Karena itu, kita mesti berjaga-jaga senantiasa. Apa saja yang perlu kita pelajar dari firman Tuhan di atas:

1.    Iblis tidak pernah rela kita lepas dari masa lalu kita yang gelap (ayat 15).

Si jahat akan berusaha membuat kita untuk mengingat-ingat ataupun kembali pada manusia lama yang suram, dan menempel erat dengannya. Setiap kita juga pasti punya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, dan Iblis juga mau supaya kita tidak mau mengubahnya. Label atau cap dari dunia sering kali berbeda dari penilaian ataupun pandangan oleh Tuhan. Berhati-hatilah juga, menjadi Kristen bertahun-tahun, melayani, dan lainnya, tidak menjamin kita sungguh-sungguh mau hidup benar, serta dalam kasih. 

Sedangkan, Allah selalu ingin supaya kita terbebas dari kehidupan yang gelap, mengalami pertobatan, pengampunan, dan pemulihan. Karena itu, maulah untuk berubah atau “banting setir” melalui apa pun proses yang Ia izinkan terjadi bagi kita, dan ikuti saja peranan Tuhan yang sangat-sangat penting dalam hidup kita, bukan peran si jahat ataupun peran kita sendiri. Tuhan rindu memakai kehidupan setiap kita untuk menjadi dampak dan berkat. 

1 Tawarikh 4 : 9b
Nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya: "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan."

Lukas 13 : 13
Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

Matius 26 : 74
Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.

Yohanes 21 : 15
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Kisah Para Rasul 5 : 15
bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.

Kisah Para Rasul 2 : 41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Kisah Para Rasul 1 : 8
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.

Tuhan sanggup memakai siapa pun kita. Nah, bagaimana respons kita mendengar, serta mendapat teguran dari firman Tuhan? Akankah mau antusias, dan bersemangat untuk berubah, ataukah tetap mengeraskan hati? Jangan “jual mahal” terhadap-Nya, sebab jika demikian seterusnya, Ia akan memakai orang lain, melainkan “habis-habisanlah” dengan Dia. Dengarkanlah suara Tuhan. 

Hakim-hakim 4 : 7 - 8
“Dan Aku akan menggerakkan Sisera, panglima tentara Yabin, dengan kereta-keretanya dan pasukan-pasukannya menuju engkau ke sungai Kison dan Aku akan menyerahkan dia ke dalam tanganmu." Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju."

2.    Iblis senang mendakwa, menuduh, serta menghancurkan hidup kita (ayat 18).

Si jahat punya strategi dan tidak akan pernah berhenti untuk merasa gagal, serta hancur identitas ataupun jati diri kita, terutama yang ada di dalam Tuhan. Padahal, kita adalah anak-anak-Nya yang tidak akan membiarkan kita jatuh sampai tergeletak. Karena itu, janganlah takut terhadap “panah api” tuduhan dan dakwaan si jahat. Tetaplah bersama Tuhan, jangan jauh dari Dia, ikuti komunitas COOL dengan sesama orang beriman dan percaya. 

Lukas 15 : 16 - 20
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Mazmur 37 : 23 - 24
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Lukas 15 : 20 - 24
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Lukas 15 : 10
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.

Kerajaan surga akan penuh dengan sorak-sorai bukan hanya karena kita mempunyai  materi yang banyak ataupun kedudukan yang tinggi dalam hidup, melainkan apabila seseorang sungguh-sungguh mau bertobat. Janganlah “tambal-sulam” dalam dosa. Tetaplah jaga kasih mula-mula kita dengan Tuhan Yesus.

3.    Tuhan mau kita memiliki visi ke depan di dalam Dia (ayat 19-20).

Jadilah orang yang mau menang dalam Tuhan, supaya kita berbeda dalam memandang terhadap masalah, menjalani, serta mengatasinya. Jadilah seperti seekor elang yang punya visi dan hidup kuat, jangan seperti ayam yang terus-menerus mengeluh ataupun bersungut-sungut. Jangan mengajukan banyak alasan kepada panggilan Tuhan, ataupun hanya selalu mengasihani diri. Ingat, permasalahan dapat menjadi pintu berkat bagi Tuhan apabila kita memilih dengan benar. 

Pilihlah dan putuskan: mau mengikuti peran yang mana kita hari ini: apakah peran Tuhan, peran si jahat, ataukah peran diri sendiri? Masa lalu maupun keadaan kita yang sekarang tidaklah akan dapat membatasi kuasa Tuhan untuk mengubahkan, memakai, serta memberkati kehidupan kita apabila sungguh-sungguh mau berubah lebih baik bagi kemuliaan nama-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati