GBI PRJ (CK7)

Tugas seorang isteri adalah menjadi penolong sampai maut memisahkan. Bagaimana jika menemukan seorang suami yang bebal ? Mari belajar dari kisah tentang Daud, Nabal, dan Abigail.

1 Samuel 25 : 1 - 3
Dan matilah Samuel; seluruh orang Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia di rumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran. Ketika itu ada seorang laki-laki di Maon, yang mempunyai perusahaan di Karmel. Orang itu sangat kaya: ia mempunyai tiga ribu ekor domba dan seribu ekor kambing. Ia ada di Karmel pada pengguntingan bulu domba-dombanya. Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.

Kitab 1 Samuel 25 : 1 - 42, bercerita tentang kematian Samuel, dan kisah Daud, Nabal dan Abigail. Kematian Samuel memberikan pengaruh sangat besar bagi Daud. Setelah kematian Samuel harapan untuk Daud diperdamaikan dengan Saul akan menjadi semakin kecil. Karena itu setelah Samuel mati Daud berpindah tempat ke padang gurun Paran. 

Nabal adalah seorang saudagar kaya Israel. Dia tinggal di Maon dan memiliki banyak domba dan kambing serta banyak harta benda di Karmel. Terjadilah pada waktu Nabal sedang menggunting bulu domba, Daud menyuruh orang-orangnya meminta imbalan kepada Nabal karena turut menjaga domba dan kambingnya, tetapi Nabal menolak dan merendahkan Daud. Ini membuat Daud marah dan kembali bersama empat ratus orang-orangnya untuk menjarah harta benda serta membantai semua orang-orang Nabal. 

Tetapi Abigail, istri Nabal, bertindak sebagai penolong, mengambil keputusan yang bijak, dengan membawa perbekalan mendatangi orang-orang Daud untuk memohon belas kasihan Daud agar mengampuni suaminya, dan Daud pun mengabulkan permintaan Abigail. Waktu Abigail menceritakan bantuannya kepada Nabal, jantungnya berhenti dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu Tuhan memukul Nabal sehingga ia mati. 

Bagaimana Abigail bertahan sampai akhir menghadapi kebebalan Nabal, suaminya ? Abigail bertindak sebagai isteri yang bijaksana dengan cara :
* Mengambil alih keputusan darurat dengan tepat sesuai waktu Tuhan (1 Samuel 25 : 14 - 19)

* Tetap mengasihi walaupun menghadapi ancaman buat rumah tangganya akibat ulah suaminya, tidak mengikuti emosi atau keinginan dagingnya (1 Samuel 25 : 23 - 25)

* Tetap rendah hati dan bijak dalam perkataannya (1 Samuel 25 : 26 - 31). 1 Petrus 3 : 1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,

Apa yang bisa kita pelajari dan aplikasikan ?

- Sebagai suami : Jangan kasar dan berbuat yang jahat terhadap isteri

1 Samuel 25 : 37 - 38
Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu. Dan kira-kira sepuluh hari sesudah itu Tuhan memukul Nabal, sehingga ia mati.

Kolose 3 : 19
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

- Sebagai Isteri : Jadilah penolong yang bijak dan setia sampai akhir

Artinya :
* Punya cara pikir dan pertimbangan yang tepat, sesuai Firman dan waktu Tuhan (1 Samuel 25 : 17)

* Rela berkorban (1 Samuel 25 : 24)

* Setia sampai mati (1 Samuel 25 : 37 - 38)

Kesimpulan :
* Suami jangan berlaku kasar terhadap istrinya karena suami adalah gambaran Kristus yang memberikan teladan dalam mengasihi, mengampuni dan berkorban tanpa syarat bagi isterinya sebagai gambaran jemaat-Nya. 

* Kasih, pengorbanan dan kesetiaan seorang isteri pasti di perhitungkan Tuhan dan Tuhan memberikan kekuatan dan pertolongan-Nya tepat pada waktu-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati