Pada 12 Maret 1928, bendungan St. Francis di California tampak kokoh dan meyakinkan. Para ahli maupun banyak warga berkata terhadap bendungan itu, "Ah, aman," padahal ada sejumlah celah ataupun keretakan kecil. Tak ada tanda besar kerusakan. Namun, sebuah celah kecil perlahan tapi pasti akan melemahkan seluruh struktur.
Ketika akhirnya bendungan itu jebol, air bah melanda daerah di bawahnya dan menewaskan lebih dari 400 orang. Sebuah tragedi mengerikan yang berawal dari satu titik lemah yang diabaikan.
Demikian pula kehidupan rohani kita. Sering kali kita berkata, "Ah, aman." Kita merasa baik-baik saja, tetapi tanpa sadar, ada celah kecil dalam hati: kemarahan yang dipelihara, kompromi kecil, kebiasaan lama yang dibiarkan. Sekilas tampak tidak berbahaya. Tapi Firman Tuhan mengingatkan:
Efesus 4:27, "Jangan beri pijakan kepada Iblis."
Dalam hal itu, janganlah beri celah kepada iblis untuk mengalahkanmu. (TSI)
Don't give the Devil that kind of foothold in your life. (MSG)
Iblis tidak butuh pintu besar untuk masuk ke hidup kita. Satu celah saja cukup. Ia masuk diam-diam, merusak perlahan, dan jika tidak ditutup, bisa berujung pada kehancuran.
Karenanya, waspada terhadap celah kecil dalam hidup kita. Jangan anggap remeh, jangan abaikan dosa "kecil" atau kebiasaan lama. Periksa fondasi iman kita, adakah titik lemah yang sedang kita biarkan? Jika ya, minta ampun, bertobat, bereskan, dan mulai berubah.
Jangan terlena oleh rasa "aman palsu." Sebab, keamanan yang sejati hanya ada dalam hidup yang melekat pada Kristus, setiap hari. Berjalan dan hiduplah dalam perlindungan-Nya sepenuhnya.
~ FG