Pernahkah Saudara mendengar slogan, "In AI we trust"? Ini terdengar lelucon khas anak zaman sekarang. Tetapi, ini bukan sekadar candaan.
Zaman sekarang, orang-orang ada yang merasa bahwa curhat ke AI lebih nyaman, tidak ada yang hakimi, AI lebih sabar, lebih cepat tanggap, bahkan seolah-olah lebih mengerti dibandingkan manusia di sekitarnya.
Sehingga, akibatnya AI dijadikan sebagai teman cerita. Dan kalau diperhatikan, yang membuat orang senang, adalah kalimat akhir AI yang terkesan memberikan perhatian, misalnya bertuliskan, "Kamu telah berusaha dengan sangat baik, terima kasih sudah berbagi. Aku bangga padamu." Kalimat tersebutlah yang semakin membuat orang senang dan nyaman, sehingga mau cerita lebih panjang lebar.
Namun, kita anak-anak Tuhan diingatkan untuk tidak menaruh harapan berlebih pada manusia ataupun ciptaan yang lainnya. AI pun adalah ciptaan, bukan?
Yeremia 17:5 berkata, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, Dan yang hatinya menjauh dari Tuhan."
Demikian firman TUHAN, "Terkutuklah orang yang hanya mengandalkan orang lain. Terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatan orang lain demi kekuatan. Itu terjadi karena mereka tidak mau percaya kepada TUHAN." (VMD)
GOD's Message: "Cursed is the strong one who depends on mere humans, Who thinks he can make it on muscle alone and sets GOD aside as dead weight." (MSG)
Ini merupakan teguran keras dari Tuhan kepada umat-Nya sendiri, terutama karena hati mereka telah menjauh dari Dia. Alih-alih bersandar pada pemeliharaan Allah yang setia, mereka melupakan sumber kekuatan sejati.
Begitu pula, pada zaman sekarang ini, AI dapat membuat orang bahkan mungkin anak-anak Tuhan kehilangan keintiman dengan Allah. Mereka akan cenderung mencari jalan pintas, dan mungkin berakibat tidak mau menjalani proses pembentukan dan pemurnian karakter maupun hati yang Tuhan izinkan terjadi melalui hidup mereka sehari-hari.
Tuhan Allah kita bukan sekadar Pribadi yang mendengarkan, tetapi juga yang menyertai dan menuntun. Dia tidak hanya menawarkan solusi, melainkan juga mengundang kita masuk dalam relasi yang hidup.
Karena itu, mulai saat ini marilah lebih sungguh-sungguh lagi intim dengan-Nya, andalkan Dia selalu, maka pastilah kita akan memperoleh tuntunan-Nya, pertolongan-Nya yang membawa kita pada solusi dan kemenangan.
Jadi, mau dengar suara Tuhan, atau suara AI saja?
Mazmur 62:9 (FAYH), "Hai bangsaku, percayalah kepada-Nya setiap saat! Curahkanlah kerinduan hatimu di hadapan-Nya karena Ia dapat memberi pertolongan."
Hai orang-orang, selalulah percaya kepada Allah. Katakanlah kepada Allah segala masalahmu. Allah tempat perlindungan kita. (VMD)
Trust in, lean on, rely on, {and} have confidence in Him at all times, you people; pour out your hearts before Him. God is a refuge for us (a fortress and a high tower). Selah [pause, and calmly think of that]! (AMP)
This is what the LORD says: "Bad things will happen to those who put their trust in people. Bad things will happen to those who depend on human strength. That is because they have stopped trusting the LORD." (ERV)
~ Pdp. Benediktus Kurniadi