Setiap "badai" adalah suatu sekolah, setiap ujian adalah guru, setiap pengalaman adalah didikan, setiap kesukaran adalah proses pengembangan diri.
Markus 6:48, "Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka."
"Badai atau angin sakal" bisa datang setiap saat dalam hidup kita, tetapi jangan terus-menerus stres ataupun tenggelam dalam tawar hati, sebab hidup bukan menunggu badai berlalu, tetapi bagaimana kita "menari" dalam badai.
Markus 6:49, "Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak."
Jangan pula selalu ataupun terlalu mengandalkan logika, pola pikir, dan pandangan kita sendiri, padahal kita sering keliru. Sebab ada peranan ilahi. Lihat saja para murid yang pernah menganggap-Nya hantu, padahal Dialah Tuhan.
Markus 6:50, "Sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
Kadang, mungkin Tuhan akan mengizinkan badai datang dalam kehidupan, namun Ia mau supaya kita belajar serta diajar, sebab justru dari dalam badailah kita akan makin mengerti tentang kasih karunia-Nya, dan sesungguhnya tanpa Dia kita tidaklah ada apa apanya. Aspek terpenting dalam hubungan kita dengan Allah bukanlah pemahaman intelektual mengenai semua jalan Allah, tetapi pengalaman serta realitas kehadiran-Nya, serta keyakinan bahwa hubungan maupun segala sesuatu beres, benda, dan berkenan antara kita dengan Allah.
Ayub 38:1-2, "Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub. 'Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?'"
LALU TUHAN menjawab Ayub dari dalam angin topan, "Mengapakah engkau sampai membantah segala sesuatu tentang Aku dengan kata-kata yang sembarangan, yang tidak berpengetahuan itu? (FAYH)
And now, finally, GOD answered Job from the eye of a violent storm. He said: "Why do you confuse the issue? Why do you talk without knowing what you're talking about?" (MSG)
Akan ada rasa hormat, rasa syukur yang keluar dari dasar hati, serta kita menjadi lebih kuat, tidak mudah bersungut-sungut melalui badai, jadi apa pun kondisinya, nikmati saja bersama Tuhan, sebab kasih karunia-Nya berlimpah dalam hidup kita, dan kesetiaan-Nya besar bagi kita semua. Dalam persekutuan dengan Allah, kita dapat menanggung pencobaan apa pun yang harus kita alami.
Ingatlah, bila ada Yesus beserta kita, sekalipun di tengah badai, kita dapat tetap merasa damai sejahtera, ketenangan, bahkan sukacita, dan tidak takut.
~ IHT