Zefanya 1:7, "Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya."
Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH sebab hari penghakiman TUHAN untuk manusia sudah dekat. TUHAN telah mempersiapkan persembahan kurban dan telah memberitahukannya kepada para undangan-Nya untuk bersiap-siap. (VMD)
Quiet now! Reverent silence before me, GOD, the Master! Time's up. My Judgment Day is near: The Holy Day is all set, the invited guests made holy. (MSG)
Ibarat sebuah buku, kita sedang berada di bagian-bagian terakhir. Karena itu, sudah siapkah kita akan hari penghakiman akhir Tuhan yang sudah semakin dekat?
Akan ada juga pemisahan antara orang-orang benar dan yang sungguh sungguh beribadah kepada Tuhan, dengan orang-orang yang menyembah ilah-ilah yang lain, seperti materi, hawa nafsu kedagingan, keserakahan, dan lainnya.
Mungkin masih ada orang-orang yang beranggapan pandangan deistik (deisme), atau menganggap Allah tidak terlibat secara aktif dalam kehidupan sehari-hari manusia, ataupun bahwa Ia tidak akan menghukum dosa umat-Nya. Ibarat sebagai perancang jam yang menciptakan sebuah jam dan setiap bagiannya, tetapi membiarkannya bekerja sendirian begitu saja. Dengan kata lain, seolah-olah Allah acuh tak acuh dan tidak terlibat.
Namun, Allah akan meminta pertanggungjawaban atas dosa-dosa yang tidak mau mereka tinggalkan. Tuhan bukannya tidak terlibat ataupun menjauhkan diri, justru kitalah yang sering meninggalkan Dia. Dan apakah kita masih menghargai hadirat-Nya?
Jika kita sekarang merasa bebas-bebas saja melakukan apa pun sekehendak hati, tetapi hari Tuhan, seperti yang firman-Nya nyatakan, sudah dekat. Sebagaimana peringatan-peringatan yang disampaikan oleh nabi Zefanya kepada umat-Nya 600 tahun sebelum Masehi, peringatan yang sama juga kepada kita saat ini, bahwa kedatangan Tuhan Yesus untuk yang kedua kalinya sudah sangat-sangat dekat, oleh karena itu mari terus maju bersama Tuhan dan merespons peringatan-Nya itu dengan lebih sungguh-sungguh. Saatnya untuk lebih setia serta giat melakukan panggilan Tuhan dalam hidup kita.
~ Elman Saragih