Dalam hidup ini, ketakutan adalah sesuatu yang mungkin kadang tidak bisa kita hindari. Kita mungkin saja takut akan masa depan, takut kehilangan orang yang kita kasihi, takut gagal, takut sakit, ataupun takut akan hal-hal yang belum kita pahami. Bahkan Daud, seorang raja besar yang dikenal sebagai "seorang yang berkenan di hati Allah," yang berani maju melawan dan mengalahkan raksasa, pun pernah mengalami ketakutan.
Namun yang luar biasa adalah respons Daud terhadap ketakutannya: "aku ini percaya kepada-Mu," seperti dalam Mazmur 56:3.
Ini menunjukkan iman bukanlah ketiadaan rasa takut, tetapi sebuah keputusan untuk tetap mempercayai Allah meskipun kita sedang merasa takut. Daud tidak menunggu sampai rasa takut itu hilang baru ia percaya—ia percaya di tengah rasa takut itu.
Mazmur 56:3, "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu."
Tetapi pada waktu aku merasa takut, aku menaruh kepercayaanku kepada-Mu. Ya, aku mempercayai janji-janji Allah. Karena aku mempercayakan diri kepada-Nya, apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku? (FAYH)
What time I am afraid, I will have confidence in and put my trust and reliance in You. (AMP)
When I get really afraid I come to you in trust. (MSG)
Datanglah kepada Tuhan melalui doa dengan segala rasa ketakutan kita. Kita bisa memilih untuk menyerahkan rasa takut kita kepada-Nya, mempercayai bahwa Dia berdaulat dan peduli. Ia memegang tangan kanan kita dan menguatkan kita, dan hanya dalam hadirat-Nya bersama Dia kita merasa aman.
Jadi, bukan menaruh rasa percaya pada materi, orang lain ataupun diri sendiri saat merasa takut, melainkan kepada-Nya.
Yesaya 41:13 (FAYH), "Aku memegang tangan kananmu; ya Aku, TUHAN, Allahmu. Dan Aku berkata kepadamu: Jangan takut; Akulah yang menolong engkau."
That's right. Because I, your GOD, have a firm grip on you and I'm not letting go. I'm telling you, 'Don't panic. I'm right here to help you.' (MSG)
~ FG