GBI PRJ (CK7)

Hari ini kita belajar tentang pentingnya memulai sesuatu. Seperti halnya dalam olahraga lari atau perlombaan lainnya, salah satu faktor terpenting ialah saat memulai atau start. 

Start yang baik akan membantu atlet atau peserta membangun ritme dan kecepatan yang optimal sejak awal, serta memiliki potensi kemenangan. Start yang lambat bisa membuat peserta tertinggal dan kesulitan mengejar lawan. Karena itu, penting juga bagi kita sebelum memulai hari, bahkan dalam segala sesuatunya kita memulainya dengan Tuhan. 

Mazmur 5 : 3 
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.

• Mengetahui priotitas
Seperti Daud yang memulai harinya dengan berseru dalam doa kepada Tuhan, hendaknya demikian dengan kita. Bayangkan, Daud yang sekalipun sudah menjadi raja yang berkuasa, ia tetap memulai hari-harinya dan segala sesuatunya bersama Tuhan. 

Mazmur 5 : 3a
TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku.

Ibarat sebuah pemanasan atau ‘warming up’ adalah salah satu kunci seorang yang berolahraga terhindar dari cedera, begitu pula kita membutuhkan sebuah “pemanasan” yang baik untuk menghindarkan kita dari hal-hal buruk yang tidak perlu kita alami. 

Kita memerlukan “pemanasan” bersama Tuhan, bukan dengan yang lainnya, seperti membuka media sosial atau yang lainnya. Jangan biarkan suara dunia lebih dahulu masuk ke telinga kita daripada suara Tuhan. Prioritas kita memulai hari bersama dengan Tuhan. Tanpa Dia, kita tidak akan mampu. 

• Mempersiapkan
Bukan sekadar berseru dalam berdoa, Daud juga mengatur persembahan bagi Tuhan. Dengan kata lain, kita juga perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan Tuhan. Sebab, seperti halnya sebuah pertandingan atau perjalanan memerlukan persiapan yang baik, demikian pula kita saat menghadapi “pertandingan” di sekolah, pekerjaan, pelayanan, perjalanan, dan peperangan rohani, kita memerlukan persiapan yang baik dan benar.

Mazmur 5 : 3b
… pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu.

Dalam bahasa Ibrani, kata “mengatur” berarti tindakan imam menyusun korban di atas mezbah. Jadi, persiapan adalah kunci penting dalam memulai segala sesuatu. Jangan mengharapkan hasil baik tanpa persiapan. Begitu juga doa tanpa dipersiapkan dengan baik, maka hanya akan menjadi suatu formalitas. Saat kita mempersiapkan dengan baik bersama dengan Dia, maka Tuhan akan mengambil alih dan berperang ganti kita yang memiliki banyak keterbatasan. 

• Memiliki iman
Tanpa iman pada akhirnya kita akan menyerah kalah. Imanlah yang meneguhkan setiap kita untuk tetap bertahan dalam kehidupan. Demikian juga dalam menanti-nantikan pertolongan Tuhan, kita memerlukan iman dan keyakinan yang teguh.

Mazmur 5 : 3c
… dan aku menunggu-nunggu.

Dalam tokoh-tokoh firman Tuhan, kita tahu bahwa ada contoh-contoh iman seperti Abraham menunggu 25 tahun untuk memiliki seorang putra yakni Ishak. Yakub menunggu tujuh tahun untuk memperoleh seorang istri yang dicintainya. Daud menunggu 15 tahun sampai akhirnya menjadi raja. Yesus bahkan menunggu 30 tahun untuk memulai pelayanan-Nya.

Mungkin hari-hari ini kita sedang berada dalam “musim-musim” menunggu, namun itu merupakan sesuatu yang normal. Tetapi, tetaplah beriman kepada Tuhan untuk menanti-nantikan penggenapan janji Tuhan. Jangan pernah lari dari jalur rancangan-Nya, sampai pada waktunya Ia menggenapi janji-janji-Nya. 

Sikap menanti atau menunggu bukanlah sesuatu yang pasif, tetapi lebih pada aktif dalam iman. Kita memerlukan proses pembentukan sehingga kita menjadi pribadi yang matang dan dewasa dalam iman kepada Tuhan.

Pagi hari merupakan ‘persembahan’ pertama yang bisa kita berikan kepada Tuhan, karena itu persiapkan dan kerjakan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan, dan tetap setia dalam iman kepada Tuhan, sehingga kita siap dalam menjalani hari-hari kita.

Tuhan Yesus Memberkati