Kita mungkin pernah mendengar ungkapan, "Jangan memegang anak kita terlalu kencang, izinkan dia mengembangkan sayapnya agar bisa terbang."
Efesus 6:4, "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."
Memang sebagai orangtua wajib mendidik anaknya, namun pendidikan yang terlampau keras sering kali akanlah membuat anak mungkin menyimpan amarah, dendam, dan rasa sakit hati di dalam hatinya, perasaan yang demikian akan menghancurkan kehidupan anak itu sendiri. Sebab, mungkin ia tidak akan berhenti mengasihi orangtuanya, namun kemungkinan besar akan berhenti mengasihi dirinya sendiri.
Efesus 4:26-27, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis."
Selain itu, konflik yang berkepanjangan antara orangtua dan anak tentunya sangat merugikan dan akan dimanfaatkan oleh Iblis untuk menghancurkan generasi muda, itu sebabnya dalam rumah tangga dan gereja banyak anak muda lari kepada dunia, mereka mengejar kepuasan-kepuasan duniawi, tanpa mempedulikan Tuhan.
Amsal 4:4, "Aku diajari ayahku, katanya kepadaku: 'Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.'"
Setiap orangtua, baik secara jasmani maupun rohani, berkewajiban mengasuh dan mendidik anak-anaknya menuju kedewasaan, dengan memenuhi kebutuhan fisik maupun psikisnya, didikan ini akan menghindarkan bangkitnya amarah di dalam diri anak-anak, sehingga mereka mewarisi gaya hidup kristiani di dalam Tuhan.
Karena itu, orangtua dituntut harus terlebih dahulu untuk hidup dekat dengan Tuhan, baru mereka dapat mewakili Tuhan mengajarkan pada anak-anaknya, jadi bukan sekadar mengajarkan melalui kata-kata verbal, melainkan juga membuktikannya melalui gaya hidup sehari-hari.
Dengan demikian, akan terjadi hubungan yang sinkron dan harmonis antara anak dan orangtua, menjadi keluarga yang berkenan kepada Tuhan, danmenjadi kesaksian yang hidup bagi banyak orang.
Amsal 13:1, "Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan."
Children with good sense accept correction from their parents, but stubborn children ignore it completely. (CEV)
Intelligent children listen to their parents; foolish children do their own thing. (MSG)
~ IHT