Efesus 4:31, "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan."
Buanglah semua sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan. (TSI)
Hilangkanlah sifat licik dan pemarah. Pertengkaran, kata-kata kasar, dan kebencian janganlah diberi tempat dalam hidup Saudara. (FAYH)
Dalam hidup ini, tidak jarang kita diperhadapkan pada situasi yang menyesakkan hati, dikhianati teman, disalahpahami keluarga, atau diperlakukan tidak adil oleh orang lain.
Di momen-momen seperti ini, mudah sekali bagi kita untuk menyimpan rasa dendam, amarah, kecewa, ataupun kebencian. Tetapi, Tuhan mengajarkan kita sesuatu yang jauh lebih sulit—namun jauh lebih membebaskan—yaitu sifat lapang dada.
Lapang dada bukan berarti lemah, tetapi justru bentuk kekuatan rohani yang sejati. Itu adalah keputusan untuk tidak membiarkan hati ini dikendalikan oleh luka, tetapi oleh kasih Kristus. Dalam Yesus, kita melihat contoh yang sempurna, meskipun dihina, diludahi, dan disalibkan, Ia berkata, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34).
Ketika kita memilih untuk merasa lapang dada, kita sedang membuka ruang dalam hati kita untuk kasih Allah bekerja. Kita memberi tempat bagi damai sejahtera menggantikan kepahitan. Kita tidak hanya membebaskan orang lain dari kesalahan mereka, tetapi juga membebaskan diri kita sendiri dari beban tidak perlu yang menghancurkan dari dalam.
Lapang dada adalah buah dari hati yang percaya bahwa Tuhan melihat, Tuhan adil, dan Tuhan sanggup memulihkan. Kita tidak perlu membalas atau mempertahankan diri dengan keras—karena kita punya Allah yang membela.
Nah, adakah luka hati atau kekecewaan yang masih kita simpan erat-erat di hati hari ini?
Bersediakah kita berdoa, menyerahkan luka itu kepada Tuhan, memberi ruang bagi kasih-Nya untuk menyembuhkan, dan berserah? Dengan demikian, hati kita akan penuh kelegaan, kasih karunia, dan damai sejahtera.
~ FG