Selain memberi berupa materi, mungkin ini pun terdengar klise namun mengandung sebuah kebenaran, bahwa kita dapat memberkati dengan cara yang lain, yaitu mendoakan orang-orang.
Pdt. Markus Simanjuntak menjelaskan, kita dapat memberkati orang lain dengan mendoakan mereka. Melalui doa, kita sedang melepaskan berkat kepada mereka, mendoakan supaya Tuhan menyertai, menyembuhkan, dan memberikan kekuatan. Karena itu, kalau kita mau menjadi berkat bagi orang lain, sering-seringlah mendoakan mereka.
Kita pun tahu, Tuhan Yesus bersyafaat bagi kita, menurut kitab Ibrani 7:25.
Doa Tuhan Yesus menopang kita. Sebab, mungkin kita tidak tahu bahwa ada peperangan rohani yang sedang berlangsung, maupun apa saja yang dapat terjadi.
Lukas 22:32 (FAYH), "Tetapi Aku telah berdoa untukmu, memohon supaya imanmu tidak akan gugur sama sekali. Karena itu, bila engkau sudah bertobat dan kembali kepada-Ku, teguhkan iman saudara-saudaramu."
Tetapi, Aku sudah meminta kepada Allah untuk engkau, Simon, supaya Ia menjaga jangan sampai engkau berhenti percaya kepada-Ku. Dan nanti apabila engkau sudah diuji dan engkau kembali kepada-Ku, engkau harus menolong teman-temanmu, sesama pengikut-Ku, supaya mereka semakin percaya kepada-Ku. (BSD)
Simon, I've prayed for you in particular that you not give in or give out. When you have come through the time of testing, turn to your companions and give them a fresh start. (MSG)
Sebelum Simon Petrus mengalami kegagalan, bahkan sebelum ia menyadari betapa lemah dirinya sesungguhnya, Tuhan Yesus sudah berdoa baginya. Kegagalan Petrus terjadi bukan karena kejahatan hatinya, tetapi karena kelemahan rohaninya. Kegagalannya mungkin pahit, tetapi tidak membuatnya tergeletak. Mengapa? Sebab doa syafaat Yesuslah yang menjadi penopang bagi iman Petrus.
Kelemahan kita bukanlah akhir dari segalanya. Di balik setiap pencobaan dan kegagalan kita, ada Tuhan Yesus yang terus-menerus berdoa untuk kita. Pengalaman kita diampuni dan dipulihkan dari kejatuhan pun bukanlah hanya untuk kita, tetapi menjadikan kita sebagai alat-Nya untuk melayani dan menguatkan orang lain yang juga bergumul.
Sudahkah kita juga mendoakan orang-orang lain, terutama yang terdekat dengan kita, untuk menopang mereka, seperti halnya Tuhan Yesus yang senantiasa berdoa syafaat bagi kita maupun mereka?
Yudas 1:24 (TSI), "Hanya Allahlah satu-satunya yang berkuasa dan sanggup menjaga mereka supaya jangan jatuh, serta membuat mereka layak masuk dengan sukacita ke hadapan kemuliaan-Nya tanpa noda dosa sedikit pun."
Segala kemuliaan bagi Dia, satu-satunya Allah, yang menyelamatkan kita dengan perantaraan Tuhan kita, Yesus Kristus. Kemuliaan dan keagungan, kekuatan dan segala kuasa adalah milik-Nya sejak semula, sekarang, dan untuk selama-lamanya. Ia dapat menjaga Saudara supaya jangan jatuh tergelincir, dan membawa Saudara, dalam keadaan tanpa dosa dan sempurna, ke hadapan hadirat-Nya yang mulia disertai sorak-sorai kebahagiaan yang kekal. Amin. (FAYH)
God is able to keep you from ceasing to trust in him (from sinning), and he is able to present you before his glorious presence. In his presence, there will be nothing for which you will be condemned {he can condemn you}, and you will be rejoicing greatly. (DEIBLER)
~ FG