"Cuma…"
"Cuma…"
Bukan kata 'cuma' pada Microsoft Word yang akan berubah menjadi 'Cuma' dengan huruf kapital C besar meski di tengah kalimat apabila kita tidak menonaktifkan fitur autocorrect atau koreksi otomatis, karena dalam bahasa Turki artinya adalah nama hari, yaitu Jumat.
Bukan pula arti kata secara cuma-cuma atau gratis.
Melainkan, mungkin sering kali ada beberapa di antara kita yang mengutarakan satu kata ini, untuk menunjukkan ataupun menyatakan sebuah alasan. Misalnya, "Saya sebenarnya ingin berolahraga hari ini, cuma …"
"Saya sih bisa saja melakukannya, cuma …"
Dan lainnya.
Apakah Saudara juga pernah mengatakannya?
Ya, mungkin kita sebagai manusia pandai berasalan. Bahkan, seorang nabi pun sebelum menerima panggilan Tuhan dan menjalani kehendak-Nya, yakni Yeremia, pernah mengutarakan alasan.
Yeremia 1:6, "Maka aku menjawab: 'Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.'"
"Ah, Tuhan ALLAH," kataku, "hamba tidak pandai berbicara karena hamba masih terlalu muda!" (FAYH)
But I said, "Hold it, Master GOD! Look at me. I don't know anything. I'm only a boy!" (MSG)
Demikian juga mungkin dengan Musa. Ataupun kita semua. Tetapi, apa kata Tuhan terhadap Yeremia? Tuhan menguatkan, meneguhkan, menuntun dia.
Yeremia 1:7-8, "Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: 'Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.'"
"Jangan berkata begitu," firman TUHAN, "karena engkau akan pergi kepada siapa pun engkau akan Kuutus, dan mengatakan apa pun yang akan Kukatakan kepadamu. Dan janganlah takut kepada mereka karena Aku, TUHAN, akan menyertai engkau dan melindungi engkau." (FAYH)
GOD told me, "Don't say, 'I'm only a boy.' I'll tell you where to go and you'll go there. I'll tell you what to say and you'll say it. Don't be afraid of a soul. I'll be right there, looking after you." GOD's Decree. (MSG)
Bagaimana dengan Saudara dan saya hari-hari ini?
Apabila kita merasa masih tidak mampu, tidak tahu apa yang harus dilakukan dan dikerjakan, terutama ketika menghadapi maupun menerima suatu pekerjaan maupun pelayanan yang tidak sanggup kita lakukan, kita dapat berdoa dan berharap kepada Allah meminta hikmat, tuntunan, serta perkenanan dan penyertaan-Nya.
Seperti halnya apabila Ia sanggup menyertai hamba-hamba-Nya, pastilah Ia akan menyertai Saudara dan saya, anak-anak-Nya. Tetaplah setia kepada-Nya, peka dan taatlah mendengar suara-Nya. Ia pasti menuntun kita setiap hari.
~ FG