
Keluaran 9:1, "Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Pergilah menghadap Firaun dan berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.'"
TUHAN berkata kepada Musa agar pergi kepada Firaun dan berkata kepadanya, "TUHAN Allah orang Ibrani mengatakan, 'Biarkan umat-Ku pergi menyembah Aku.'" (VMD)
GOD said to Moses, "Go to Pharaoh and tell him, 'GOD, the God of the Hebrews, says: Release my people so they can worship me.'" (MSG)
Percakapan antara Tuhan, Musa, dan Firaun bukanlah percakapan baru. Ini adalah pengulangan dari perintah yang sama yang telah disampaikan sebelumnya, seperti dalam Keluaran 8:1. Pengulangan ini menunjukkan sebuah penekanan, sebuah tema dari kitab Keluaran—dan bahkan mungkin dalam seluruh kehidupan kita.
Tuhan tidak hanya berkata, "Lepaskan umat-Ku," dan berhenti di sana. Selalu ada tujuan akhir yang mutlak: "... supaya mereka beribadah kepada-Ku." Melayani Dia, berbakti kepada-Nya, menyembah Dia.
Mengapa ini sangat penting?
Identitas kita sesungguhnya ditentukan oleh Siapa yang kita sembah. Tuhan memperkenalkan Diri-Nya sebagai Tuhan, Allah umat-Nya. Allah yang memiliki hubungan perjanjian dengan umat-Nya. Identitas Israel sebagai umat tebusan ditandai oleh penyembahan mereka kepada-Nya. Begitu juga dengan kita. Identitas tertinggi kita sebagai orang percaya bukanlah dari pekerjaan, status, atau pencapaian kita, melainkan bahwa kita adalah penyembah Allah yang hidup.
Peperangan rohani selalu sering kali tentang penyembahan. Firaun mewakili semua kuasa yang berusaha menahan kita dari menyembah Tuhan yang benar. Firaun menolak kehendak Allah bagi umat-Nya, seolah mengatakan, "Tidak, mereka harus melayaniku di sini. Mereka harus membangun untukku, bekerja untukku, menyembahku." Namun, setiap tulah yang dialami Mesir adalah pukulan terhadap ilah-ilah Mesir, menunjukkan bahwa Tuhanlah satu-satunya yang layak disembah.
Kebebasan sejati adalah kebebasan untuk menyembah. Tuhan tidak meminta pembebasan tanpa tujuan. Dia membebaskan umat-Nya dari perbudakan Mesir untuk masuk ke dalam penyembahan yang benar. Inilah gambaran keselamatan kita. Kristus mati di kayu salib untuk memerdekakan kita dari perbudakan dosa, dengan tujuan supaya kita beribadah kepada-Nya.
Nah, apa saja yang masih berusaha menahan kita untuk tidak menyembah Tuhan dengan sepenuh hati? Mungkin itu adalah kesibukan yang membuat kita merasa tidak punya waktu lagi untuk berdoa atau membaca firman; zona nyaman yang membuat kita selalu lebih memilih bersantai daripada beribadah ataupun melayani; dan kekhawatiran atau rasa takut yang membuat kita lebih fokus pada masalah daripada pada Pemberi solusi.
Keluaran 18:11 (VMD), "Sekarang aku tahu bahwa TUHAN lebih besar daripada allah lain. Mereka menganggap bahwa mereka dapat mengendalikan, tetapi lihatlah yang telah dilakukan Allah."
Sekarang aku tahu bahwa TUHAN lebih besar daripada segala allah karena Ia telah melepaskan umat-Nya dari orang-orang Mesir yang sombong dan jahat itu. (FAYH)
Now I know that the Lord is greater than all gods. Yes, in the [very] thing in which they dealt proudly [He showed Himself infinitely superior to all their gods]. (AMP)
~ FG