Dalam hidup, ada masa-masanya ketika kita berada di titik terendah, ataupun diapit beragam masalah. Seperti halnya Daud, yang pernah dialaminya, kita mungkin dikhianati, ditinggalkan, ataupun dipersalahkan terhadap sesuatu yang mungkin bukan sepenuhnya salah kita. Di saat yang seperti itu, mudah sekali untuk kita merasa putus asa, takut, bingung, ataupun kecewa, serta kehilangan arah. Tapi, seperti Daud, kita bisa memilih menguatkan rasa percaya kepada TUHAN, Allahnya."
Daud tidak membiarkan keadaan menguasai hatinya. Ia memilih untuk kembali kepada sumber kekuatan sejatinya—Tuhan. Dalam kesesakan, ia tidak mencari pelarian, tapi mencari hadirat Allah.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita, rasa percaya kepada Tuhan bukan sesuatu yang otomatis bertumbuh "di tengah badai". Melainkan itu merupakan pilihan sadar yang perlu diperjuangkan hari demi hari demi hari. Daud menguatkan kepercayaannya. Artinya, ia mengambil waktu untuk mengingat janji-janji Tuhan, menenangkan jiwanya di hadapan-Nya, dan bersandar pada karakter Tuhan yang setia. Ia tidak berubah, tetap sama—dulu, sekarang, dan selamanya.
Jadi, apa saja yang menjadi dan terasa sebagai kesulitan besar bagi kita saat-saat ini, ataupun yang membuat kita sangat kebingungan? Saat merasa terjepit, terimpit, jangan buru-buru menyerah. Berhentilah sejenak. Cari Tuhan. Bangkitkan kembali rasa percaya kita. Tuhan yang sama yang menolong Daud juga sanggup menopang, menolong kita. Bukan supaya semata-mata keadaan membaik, tetapi karena Tuhan setia dan Ia tidak akan pernah meninggalkan ataupun membiarkan kita menjalaninya sendirian.
1 Samuel 30:6 (BIS), "Anak buah Daud sangat susah karena telah kehilangan anak istri mereka. Sebab itu mereka hendak melempari Daud dengan batu. Jadi Daud berada dalam kesulitan besar, tetapi hatinya dikuatkan lagi oleh TUHAN Allahnya."
Semua orang dalam pasukan itu sedih dan marah karena anak mereka laki-laki dan perempuan telah diambil selaku tawanan. Mereka membicarakan tentang pembunuhan atas Daud dengan melemparinya dengan batu. Hal itu membuat Daud sangat bingung, tetapi Daud menemukan kekuatannya di dalam TUHAN Allahnya. (VMD)
And suddenly David was in even worse trouble. There was talk among the men, bitter over the loss of their families, of stoning him. David strengthened himself with trust in his GOD. (MSG)
"One with God is majority." (Ev. Billy Graham)
~ FG