GBI PRJ (CK7)

Apakah kita prajurit Tuhan Yesus ? Jika ya, bersediakah kita menjadi prajurit yang setia dan dipakai dengan dahsyat oleh Tuhan ? Sebab, hari-hari ini adalah peperangan rohani dan kita mestinya berjaga-jaga. 

Jika kita jauh dari Tuhan, kita akan mengalami kekalahan. Iblis berusaha gencar menyerang dan ingin menjatuhkan kita melalui berbagai macam persoalan yang ada, baik yang kelihatan maupun yang tidak kasat mata.

Efesus 6 : 13 - 14
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan.

Wahyu 12 : 9 & 12
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya ... Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.

1 Raja-raja 9 : 22
Tetapi orang Israel tidak ada yang dijadikan budak oleh Salomo, melainkan mereka menjadi prajurit, pegawai, pembesar, perwira, atau panglima atas pasukan kereta, dan pasukan berkuda.

Efesus 6 : 11 - 12
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

Mazmur 139 : 14
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

Jangan jadi orang Kristen yang biasa-biasa saja, jadilah orang yang memiliki mental prajurit. Allah yang memperlengkapi kita supaya memperoleh kemenangan.

Ada 6 Ciri khas seorang prajurit Tuhan :

• Keintiman dengan Tuhan

Lukas 10 : 39 & 42
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya ... tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.

Salah satu hasil dari keintiman dengan Tuhan ialah kita akan memperoleh hikmat. Jadikan keintiman dengan-Nya sebagai modal utama dalam hidup kita. Orang yang egois tidak akan mementingkan hubungan yang intim dengan Dia. Dia yang akan menuntun dan memberitahukan segala sesuatu yang kita perlukan apabila kita intim dengan-Nya.

Bilangan 14 : 7 - 9 & 24
Dan berkata kepada segenap umat Israel : Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka ... Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.

• Tidak “sumbu pendek”

Yakobus 1 : 19
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.

Dengan kata lain, tidak mudah emosional, stres, marah-marah sepanjang waktu, terlalu sensitif, dan selalu merasa terusik oleh berbagai hal, keadaan maupun orang lain. Iman kita akan makin besar apabila kita rela melepaskan harga diri kita di dalam Tuhan dan meletakkannya di bawah kaki Yesus. Kendalikan emosi dan kuasailah diri kita. Lebih baik “diinjak-injak” manusia daripada oleh Tuhan.

Matius 15 : 23 & 25 - 28
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya : Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak ... Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata : Tuhan, tolonglah aku. Tetapi Yesus menjawab : Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. Kata perempuan itu : Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya : Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki. Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

1 Petrus 4 : 7
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

• Tidak hitung-hitungan dengan Tuhan

Matius 19 : 27
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus : Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh ?

Jadilah orang yang “all out” atau total sepenuhnya dengan Tuhan, jangan setengah-setengah, suam-suam kuku, atau kompromi dengan dosa. Bukan berarti kita tidak akan pernah jatuh dalam dosa, namun kita tidak akan mau tinggal berlama-lama di dalamnya, melainkan cepat segera bangkit dan bertobat. 

Kolose 3 : 23 - 24
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.

• Mengaku dosa dan kesalahan secara sportif

Yohanes 4 : 16 - 18 & 39
Kata Yesus kepadanya : Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini. Kata perempuan itu : Aku tidak mempunyai suami. Kata Yesus kepadanya : Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar ... Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi : Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.

Relakan diri untuk ditelanjangi dosa-dosa kita. Setelah itu, jangan lagi menyakiti hati Tuhan. Jangan “jaim” atau malu apabila ditegur oleh Tuhan,  karena Ia mengasihi kita. Miliki integritas hidup.

• Mengikuti agendanya Tuhan, bukan agenda kita sendiri

Lukas 1 : 38
Kata Maria : Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

• Siap diutus ke manapun oleh Tuhan

Hakim-hakim 4 : 9
Kata Debora : Baik, aku turut ! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan. Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh.

Yesaya 6 : 8
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata : Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku ? Maka sahutku : Ini aku, utuslah aku !

Seperti halnya seorang prajurit sebuah negara yang selalu siap sedia diutus ke mana saja oleh pemimpinnya, demikian pula halnya hendaknya kita siap sedia apabila Tuhan mengutus. Kita merespons "siap" kepada Tuhan, meskipun secara jasmani kita tidak memenuhi kualifikasi untuk menjadi prajurit, namun secara rohani jadilah prajurit-prajurit yang luar biasa oleh karena menaati Tuhan.

Jadilah prajurit-prajurit (warriors) yang menang bersama Tuhan Yesus. Jangan takut dan jangan ikut jalan dunia. Sadarilah identitas diri kita yang sejati, yaitu prajurit-prajurit Tuhan yang setia, dahsyat, serta gagah perkasa hanya bersama Dia. 

Tuhan Yesus Memberkati