Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan bisa masuk persekutuan lebih dalam dengan Allah. Ketika dalam pelayanan-Nya di dunia, Yesus menunjukkan bagaimana Allah ingin kita menjalani hidup ini, yaitu dituntun dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Yesus Kristus pun bergantung pada Roh Kudus. Ia dikandung dan lahir oleh Roh Allah. Sebagai seorang Anak, Yesus tumbuh kuat dalam Roh. Ketika mengawali pelayanan, Dia sangat peka terhadap Roh. Ia dipimpin dan penuh dengan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 10 : 38
Yaitu tentang Yesus dari Nazaret : bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.
Yesus pun bergembira dalam Roh Kudus. Ketika prihatin serta berdoa, Ia bersusah hati dalam Roh Kudus. Pemuridan-Nya dilakukan oleh Roh Kudus. Ia memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus. Roh Kudus yang memberi Yesus kekuatan serta kemampuan untuk menderita dan mati di kayu salib. Dia dibangkitkan dari kematian oleh kuasa Roh Kudus.
Jadi, dari kelahiran sampai ke kubur, hingga kebangkitan dan kenaikan-Nya, itu karena Roh Kudus. Setiap kata yang Ia ucap, perasaan yang Ia miliki, pekerjaan yang Ia lakukan, tiap doa yang Ia naikkan adalah oleh, melalui, dan dalam Roh Kudus. Anak Allah hidup dengan cara ini untuk menjadi teladan dan menunjukkan betapa pentingnya Roh Kudus.
Dia pun harus menjadi segalanya bagi Saudara dan dalam segala hal yang kita lakukan. Pagi sampai sore, saat datang dan pergi, Roh Kudus selalu ada. Dari halaman pertama Kejadian sampai halaman terakhir Wahyu, Roh Allah adalah Sumber. Jadi, jika Saudara hanya memiliki firman tanpa Roh, berarti Saudara memotong Alkitab dari sumbernya. Kekristenan kita pun akan menjadi kering, sangat intelektual, dingin dan tidak melibatkan perasaan ataupun pengalaman. Hati kita tidak tersentuh. Tidak ada air mata yang mengalir, tidak ada rasa gemetar, tidak ada tersungkur di bawah kemuliaan. Kapan terakhir kali Saudara menangis di hadapan Tuhan ? Kapan terakhir kali kita tersungkur dan gemetar di hadapan Roh Allah ?
Jika tidak satu pun hal itu terjadi, maka iman kita terasa kering, sekadar tugas, agamawi, rasional, argumentatif, tidak memiliki hadirat Allah dan kuasa yang nyata. Tanpa Roh Kudus, tidak akan ada kesatuan roh dengan Allah.
Jauh di lubuk hati, kita tahu sedang dalam perjalanan dan semakin banyak pengalaman dengan Roh Kudus, sampai akhirnya, yaitu saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, kita akan sepenuhnya dipenuhi oleh kehidupan Roh Kudus sendiri.
• Hal Pertama, Roh Kudus adalah Seorang Pribadi.
Dia nyata sebagaimana Allah Bapa dan Yesus Sang Putra. Dia bukan sekadar kekuatan atau kuasa yang bisa Saudara manfaatkan. Roh Kudus mungkin seperti angin atau api, tetapi Dia bukan angin atau api. Dia mungkin seperti merpati, namun Dia bukan burung. Tuhan Yesus berbicara tentang Dia sebagai Sahabat-Nya yang paling intim serta terbaik. Setelah Perjamuan Akhir, Yesus mempercayakan murid-murid-Nya kepada Roh Kudus. Roh Kudus bukanlah sesuatu, sebuah kekuatan atau hal, melainkan Yesus memanggil-Nya 'Dia'. Dia adalah Pribadi yang nyata, Penolong, serta Penghibur.
Yohanes 14 : 16
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.
Frasa 'yang lain' dalam bahasa Yunani adalah 'allos' yang artinya 'sama persis'. Jika 'heteros' artinya 'berbeda', maka 'allos' berarti persis sama dari jenis serta kualitas yang sama. Jadi, Roh Kudus persis seperti Yesus sendiri. Kata 'Penolong' dalam bahasa Yunani yang dipakai adalah 'parakletos' yang berarti penolong, penghibur, advokat atau pengacara, dan pendoa syafaat.
Saat Saudara dalam masalah, Dia adalah Pribadi yang akan berjuang untuk kita. Jadi, Roh Kudus adalah Pribadi yang persis sama seperti Yesus yang juga adalah Pribadi. Yesus menyelamatkan, Roh Kudus menyelamatkan. Yesus menyembuhkan, Roh adalah Penyembuh. Yesus mengusir Iblis, Roh Kudus melepaskan. Dalam hadirat-Nya ada kemerdekaan. Yesus mengasihi, Roh Kudus adalah Roh Kasih dan sangat mengasihi Saudara.
Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah sama kemarin, hari ini dan selama-lamanya. Hal ini memberitahu Saudara bahwa semua yang Yesus lakukan di dalam Injil harus tetap terjadi dalam hidup Saudara hari ini, di rumah, di COOL, di gereja, karena Sahabat-Nya yang persis sama seperti Dia tinggal dalam kita dan bekerja di antara kita.
Jadi, sebagai Pribadi, kita harus belajar mengakui Roh Kudus setiap hari. Jika seorang teman berdiri di depan pintu dan Saudara mengabaikan selama berjam-jam, berhari-hari, dan tidak menyapa atau menyambutnya, bagaimana perasaannya ? Pasti akan kecewa dan berpikir, Mengapa kamu mengabaikan seperti ini ? Mengapa kamu membenci aku ? Apakah aku tidak berharga atau berarti bagimu ? Sama halnya dengan Roh Kudus. Sudahkah Saudara menyambut-Nya ? Akuilah keberadaan-Nya dan libatkan Dia dalam semua yang kita lakukan.
Pdt. Dr. Yonggi Cho sering mengatakan, Roh Kudus adalah Mitra Seniornya. Memimpin sebuah gereja dengan 800.000 jemaat tidaklah membuatnya stres, karena baginya itu bukan gerejanya, melainkan milik Roh Kudus. Yang perlu beliau lakukan setiap hari ialah mendengarkan dan mematuhi instruksi-Nya. Roh Kudus adalah Pribadi yang luar biasa. Jangan lagi mengabaikan atau mengesampingkan-Nya.
Pdt. Dr. Yonggi Cho pun pernah selalu menyediakan kursi kosong di atas panggung di gereja, di ruang kantor, maupun di ruang tamu. Beliau mengatakan, kursi itu disediakan untuk Roh Kudus. Beliau sengaja melakukannya selama beberapa tahun untuk mengingatkannya bahwa Roh Kudus adalah Pribadi yang nyata. Demikian juga kita, belajarlah secara sengaja mengakui keberadaan Roh Kudus setiap hari.
• Hal Kedua, Miliki Persekutuan dengan Roh Kudus.
2 Korintus 13 : 14
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Amin.
Allah Roh Kudus begitu penuh kasih. Dia rindu berkomunikasi dengan Saudara. Nah, kata 'persekutuan' sangat istimewa. Dalam bahasa Yunani, dipakai kata 'koinonia' yang memiliki tiga arti.
Pertama, 'koinonia' berarti persekutuan. Saudara harus bersekutu dengan Roh Kudus setiap hari. Tidak akan ada persekutuan apabila kita tidak berbicara atau berkomunikasi. Kita dapat berdoa dengan mudah kepada Bapa dan Putra, tetapi kita sering kali tidak berbicara dengan Roh Kudus. Dalam sebuah pernikahan, jika tidak ada pembicaraan atau komunikasi, pernikahan itu mati. Karenanya, belajarlah berkomunikasi dengan Roh Kudus dan lebih banyak menyembah dalam roh.
Persekutuan juga berarti menghabiskan waktu sendirian dalam hadirat satu sama lain, bahkan ketika tidak ada lagi yang bisa dikatakan. Berdiam diri dan menyendirilah dalam hadirat Roh Kudus, menikmati Dia, membiarkan kasih, kedamaian, serta kelembutan dan kemurnian-Nya membasuh kita. Ketika kita masuk persekutuan yang dalam seperti ini, kita akan dibersihkan, merasa segar, diperbaharui dan dihidupkan kembali. Saudara akan diberi energi, kemudian terjadi kesembuhan, pemulihan, dan keutuhan.
Kedua, 'koinonia' berarti kemitraan. Dia adalah Mitra kita yang datang mendampingi untuk menolong, menghibur, mendukung, menguatkan, dan berjuang demi kita dalam semua tantangan yang ada. Bagi Yesus, Roh Kudus adalah Mitra terpenting dalam hidup dan pelayanan-Nya. Maka, dalam apa pun usaha kita, jadikan Dia Mitra Senior. Anak-anak muda, biarkan Roh Kudus menjadi Mitra di sekolah. Para dewasa muda, biarkan Dia menjadi Mitra dalam membangun karier, dalam kencan, dan menjalin hubungan dengan pasangan. Para suami-istri, biarkan Dia menjadi Mitra dalam mengasuh anak. Bagi pemimpin COOL, biarkan Roh Kudus memimpin, membimbing dan memberdayakan kita dalam pelayanan. Sadari dengan sengaja untuk menjadikan Dia sebagai Mitra Senior kita dalam setiap aspek kehidupan.
Salah satu cara yang disengaja dalam bermitra dengan Roh Kudus adalah berdoa dalam bahasa roh. Saat kita berdoa dalam bahasa yang tidak dikenal, yang diilhami oleh Roh, Saudara menjadi sangat sensitif terhadap-Nya, pikiran dan pimpinan-Nya. Ketika kita berbicara dalam bahasa seseorang, kita memahami budaya orang tersebut. Demikian adanya ketika Saudara berbicara dalam bahasa roh, Saudara semakin dalam dengan Roh Kudus, mulai memahami apa yang ada dalam pikiran Allah, di hati-Nya, dan menjadi sangat peka terhadap kegerakan, pimpinan, tindakan maupun kerinduan-Nya.
Ketiga, 'koinonia' berarti persatuan. Berpadu bersama menjadi satu. Inilah arti persekutuan (communion). Kata 'communion' berasal dari kata union (persatuan) di dalamnya. Dua orang berbagi pikiran dan perasaan intim pada tingkat spiritual terdalam, sampai mereka menjadi satu. Itulah yang Saudara butuhkan, yaitu menjadi satu dengan Allah. Itulah sebabnya persatuan rohani tidak mungkin terjadi tanpa Roh Kudus, ataupun sesungguhnya kita bisa menjadi begitu intim dengan Allah.
Saat setiap hari Saudara mengakui Dia, "Selamat pagi, Roh Kudus," bersekutu dengan-Nya, menikmati hadirat-Nya, dan bermitra dengan-Nya, Saudara menjadi satu dengan Allah. Lebih dan lebih lagi Roh Kudus mengubah Saudara menjadi serupa dengan Kristus.
Jadi mulai hari ini, berapa banyak dari kita yang menginginkan Roh Kudus lebih lagi dalam hidup ini ? Ambillah waktu sejenak untuk berdoa dalam bahasa roh. Sambutlah Dia. Terima Dia dalam pelayanan, keluarga, dan pernikahan kita. Kasihi, sembah, dan pujilah Dia. Jika belum mengundang-Nya, undanglah Roh Kudus masuk ke dalam hati kita.
Kiranya kita semakin menyatu dengan Dia, lebih dekat dengan-Nya, mengenal isi hati-Nya, penuh dengan kasih-Nya dan kekuatan-Nya, serta senantiasa berada dalam hadirat-Nya. Buatlah keputusan setiap hari untuk mengakui Roh Kudus, menyambut Dia, bersekutu dan bermitra dengan-Nya dalam segala hal yang kita lakukan.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz