GBI PRJ (CK7)

Hidup ini bukan ibarat lari cepat, melainkan lari maraton, jarak jauh. Karena itu, perjuangan kita masih panjang. Perlu ketekunan dan ketahanan sampai akhir.

Hidup itu seperti menanam sebuah benih, di mana banyak hal membutuhkan waktu. Tidak mungkin kita menanam benih pohon malam hari ini, dan kemudian langsung berbuah besok pagi.

Karena itu, jangan menyerah. Mengapa kita tidak boleh menyerah begitu saja ?

1. Masalah ada masa kedaluwarsanya
Gelap bisa menjadi terang, malam akan menjadi pagi, masalah akan selesai apabila kita tidak menyerah. Kita tidak akan menderita selama-lamanya, sebab ada kemuliaan kekal yang menanti kita. Kemalangan mungkin bisa datang, namun musim kelepasan dan masa pemulihan Tuhan datangkan bagi kita.

Pengkhotbah 3 : 4
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari.

2 Korintus 4 : 17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Mazmur 34 : 20
Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.

2. Orang yang tidak menyerah pasti menuai hasilnya
Percayalah akan firman Tuhan, bahwa apabila kita tidak menyerah dan berputus asa, pasti kita akan menuai hasilnya. Selama masih ada Yesus, masih ada pengharapan. Ia masih mengerjakan yang terbaik dan memulihkan hidup kita, keluarga kita, pekerjaan maupun pelayanan kita. Di balik taburan air mata, ada tuaian sukacita. 

Galatia 6 : 9 (TSI)
Jadi jangan telah berbuat baik, karena kelak kita pasti menuai hasilnya, asalkan kita tidak berputus asa.

Mazmur 126 : 5 - 6
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

3. Semakin besar perjuangannya, semakin besar kemenangannya (the bigger the victory, the bigger the celebration)
Tentu berbeda antara harga yang harus dibayar dengan pengorbanan yang mesti dilakukan. Untuk pertandingan yang besar, perlu pengorbanan yang besar. Dan hasilnya kemenangan yang diraih besar juga. Karena itu, jangan menyerah. Ikutilah teladan Yesus.

Ibrani 12 : 2 (TSI)
Dalam pertandingan ini, hendaklah mata kita terus memandang ke depan, yaitu kepada Yesus. Dialah Perintis dan Pahlawan iman yang terutama bagi kita, dan yang sudah menyelesaikan pertandingan-Nya dengan sempurna. Yesus tabah menahan penderitaan yang sangat memalukan di kayu salib karena Dia terus memandang ke depan, kepada sukacita yang sudah disediakan bagi-Nya di kemudian hari. Sekarang Dia duduk menantikan kita di tempat yang paling terhormat di samping takhta Allah.

Amsal 21 : 5 (TSI)
Rencana yang baik disertai kerja keras menghasilkan keuntungan. Bertindak terburu-buru tanpa pikir panjang menghasilkan kemiskinan.

Orang hanya melihat apa yang tampak di luar saja, seperti kesuksesan misalnya. Mereka jarang sekali melihat apa yang tidak tampak dari luar seperti ketekunan, konsistensi, keteguhan, dan kerja keras yang kita lakukan, keberanian untuk menyambut penolakan, kerelaan untuk berubah, kemauan untuk menerima masukan, risiko-risiko yang besar, dan hal-hal baik lainnya yang membentuk karakter.

4. Karakter kita sedang didewasakan dalam masa penantian
Ada sebuah masa penantian di dalam hidup ini. Sayangnya, banyak orang yang berputus asa dan ingin yang instan atau mudah diperoleh saja. Karena itu, bersabarlah. Berkat yang terbesar dan terbaik bukan masalah memperoleh berkat itu sendiri, melainkan sebuah karakter yang terbentuk, tidak mudah menyerah, dan tentunya siap menerima berkat Tuhan.

Matius 7 : 7 - 8 (AMD)
Mintalah terus, dan Allah akan memberikannya kepadamu. Carilah terus, dan kamu akan mendapatnya. Ketuklah terus, maka pintu akan dibuka bagimu. Ya, barangsiapa meminta dengan sabar, ia akan menerima yang dimintanya. Barangsiapa mencari dengan tekun, dia akan mendapat yang dicarinya. Dan barangsiapa terus mengetuk, pintu akan dibuka baginya.

5. Tuhan tidak pernah menyerah untuk membawa kita kembali bangkit
Bangkitlah dari keterpurukan. Bangkit dan bangkit lagi. Jangan pernah menyerah. Ketika kita tidak setia, Ia tetap setia. Saat kita merasa tidak sanggup lagi, hanya Ia yang sanggup menolong dan memampukan kita. Datanglah kepada-Nya di dalam hadirat-Nya, sebab anugerah-Nya senantiasa cukup bagi kita.

Amsal 24 : 16
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

Mazmur 37 : 23 - 26
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

Jangan pernah menyerah, melainkan senantiasa berserah sambil berharap dengan tetap mengerjakan yang terbaik bagian kita. Kekuatan-Nya yang menopang kehidupan kita. Jika kita bertahan dan setia sampai akhir, kita akan mengalami penuaian yang besar bersama dengan Tuhan. Berserahlah pada kehendak-Nya, sebab Ia punya rencana yang terbaik dan terindah bagi kita. 

Winners never quit, and quitters never win, atau orang-orang yang menang tidak akan menyerah, sedangkan orang-orang yang mudah menyerah tidak akan pernah mengalami kemenangan yang sejati. (Vince Lombardi)

Tuhan Yesus Memberkati