Ada suatu peristiwa nyata yang pernah terjadi dalam firman Tuhan berikut ini, yaitu yang sempat dialami oleh nabi Elia, yang dapat menjadi pesan-Nya bagi kehidupan setiap kita.
1 Raja-Raja 17:1-6
Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana." Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Ada empat hal tentang ikut Tuhan saat mengalami masa kekeringan, yaitu:
1. Ikut Tuhan tidak selalu mulus.
Ada masanya kita akan mengalami kekeringan, baik dalam hal karier, keluarga, dan lainnya. Jangan hanya mencari firman Tuhan yang ringan, atau menyenangkan telinga, serta tentang berkat saja. Tetapilah, carilah firman Tuhan secara komplet atau utuh. Selain itu, meresponslah terhadap firman-Nya, supaya kita mengalami perkara-perkara luar biasa bersama-Nya.
2. Orang benar bisa mendapat masalah.
Elia adalah hamba Tuhan yang luar biasa, hidup benar, serta kudus, tetapi mengalami masa kekeringan dan masalah. Jadi, bukan cuma orang-orang fasik yang mempunyai permasalahan atau pergumulan, melainkan termasuk orang-orang percaya. Namun, Elia mengenal baik Allahnya, dan percaya firman. Harta atau materi tidak bisa menjadi jaminan untuk melewati kekeringan hidup. Kita harus menyimpan semua firman yang kita baca sebagai persiapan menghadapi kekeringan saat ini, maupun di depan nanti. Meresponslah pada firman Tuhan, maka kita akan semakin mengenal Allah, melihat pembelaan, perlindungan, keluputan, dan penyediaan dari-Nya. Jadi, orang benar juga bisa saja mengalami masalah, tetapi akan berbeda cara menghadapinya.
Matius 22:2-4
Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
3. Gagak saja bisa dipakai Tuhan.
Artinya, burung gagak yang hitam, serta mungkin buruk rupanya bisa Tuhan pakai. Janganlah kita menjadi yang tidak percaya diri, selalu merasa diri tidak layak, terintimidasi oleh dosa. Ambillah keputusan untuk mengikut Tuhan, maka hidup kita akan diubahkan dan dipakai oleh-Nya. Kasih karunia Allah masih ada sampai hari ini bagi kita yang mau datang pada-Nya, serta bersedia. Sehitam serta seburuk apa pun masa lalu kita, apa pun pendapat manusia tentang kita, Tuhan sanggup dan terlebih dari mampu untuk memakai kita.
4. Hanya orang merdeka dipakai Tuhan.
Jangan sampai masih menjadi pribadi-pribadi yang terikat, terutama oleh dosa ataupun hal-hal tertentu yang kita anggap lebih daripada Allah yang hidup. Beribadah ke gereja, ikut pelayanan, dan hal yang terlihat baik dari luar lainnya tidak jadi jaminan kita tidaklah terikat oleh tipu daya Iblis. Karena, mintalah kepada Tuhan untuk dibebaskan dari segala jenis ikatan, supaya kita menjadi pribadi-pribadi yang merdeka.
Galatia 4:6
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Enam ciri burung gagak, ataupun pribadi-pribadi, yang merdeka:
1. Rendah hati dan bersyukur.
Burung gagak tidak hanya melihat ke atas. Sama seperti kita. Janganlah kita cuma melihat sesuatu yang indah atau di atas kita. Tetapi, kita harus lihat keadaan yang ada di bawah kita, maka kita akan berhenti mengeluh, komplain, ataupun membanding-bandingkan, melainkan lebih bersikap percaya diri, mengucap syukur, bersukacita, dan kita akan dimerdekakan.
2. Suka dan senang berbagi.
Burung gagak tidaklah pelit. Sebagai orang percaya, kita harus menjadi berkat bagi orang lain. Diberkati untuk memberkati. Ingat, orang yang rela berbagi akan menjadi saluran berkat-Nya. Berkacalah dari Zakheus yang akhirnya mau membagikan hartanya.
3. Peduli serta punya empati.
Burung gagak jika melihat yang terluka, pasti akan ditolong. Artinya, jika kita memiliki hati yang peduli, maka akan dipercaya dan dipakai Tuhan secara luar biasa. Hati yang tulus dan benar di hadapan Tuhan juga pasti mudah mengampuni. Periksa hati kita masing-masing saat ini.
4. Pembawa berita dan kabar baik.
Burung gagak jika melihat bangkai atau makanan, akan memberi tahu yang lain. Artinya, kita harus menjadi orang yang menyampaikan berita baik, bukan kabar busuk, bagi orang-orang. Belajarlah untuk menerima, serta berhenti untuk menuntut ataupun menyalah-nyalahkan. Tuhan akan mengubahkan kita jika mengaku kelemahan-kelemahan kita. Orang yang menjadi pembawa kabar baik, mendorong, serta menyemangati orang lain pasti disukai dan penuh damai.
5. Tidak pernah atau mudah menyerah.
Burung gagak itu berani. Orang yang dipakai Tuhan itu tidak mudah menyerah apa pun keadaannya. Karena orang yang dipakai Tuhan percaya, bahwa Tuhan yang akan membela. Apa pun yang terjadi dan kita alami, janganlah pernah menyerah, jangan kalah dari burung gagak, melainkan andalkan Tuhan, dan bukan kekuatan atau kemampuan kita sendiri.
6. Taat serta senantiasa bertindak.
Burung gagak tidak pernah menunda-nunda apa yang diperintahkan oleh Tuhan waktu itu terhadap memberi makanan pada nabi Elia. Artinya, kita harus taat kepada perintah yang Tuhan berikan. Jangan pakai logika kita, sebab Ia rindu kita bertindak seturut cara-Nya dan dengan iman. Jangan takut, Tuhan selalu punya cara dan jalan keluar bagi setiap kita yang percaya dan berjalan bersama-Nya, apalagi kita adalah anak-anak kesayangan-Nya.
Tuhan Yesus Memberkati