Kita baru saja memasuki tahun yang baru 2023, dan meninggalkan 2022, Tahun Paradigma yang Baru, di mana Tuhan membuat sesuatu yang baru, dan yang lama telah berlalu.
Di 2023, pandemi COVID belum berakhir, perang Rusia-Ukraina masih berkelanjutan, inflasi serta resesi ekonomi diberitakan di mana-mana. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana dengan keadaan saya, akankah lebih baik atau buruk ? Jika Saudara bertanya-tanya seperti itu, saya tegaskan, kita harus berpegang pada firman.
Ratapan 3 : 22 - 24
Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu ! "Tuhan adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
Percayalah, kasih setia Tuhan selalu baru tiap hari, minggu, bulan, bahkan setiap tahun. Karena itu, perkatakan, "Tuhan, aku percaya, tahun 2023 akan lebih baik daripada tahun 2022 bagiku, karena kasih setia-Mu selalu baru tiap pagi, tiap minggu, tiap bulan, dan tahun." Dan karena kita selalu berharap pada-Nya, kita akan berkata, 2023 akan lebih baik dibanding 2022. Apa yang terjadi kalau kita berharap kepada-Nya ? Ada empat hal yaitu :
• Pertama, sesuai Yesaya 40 : 30 - 31, Orang yang berharap pada Tuhan akan mendapat kekuatan baru, yang melebihi kekuatan orang-orang muda. Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, berjalan dan tidak menjadi lelah.
• Kedua, sesuai Mazmur 37 : 23 - 24, Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepada-Nya. Apabila ia jatuh, tidak sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. Orang yang hidup berkenan kepada-Nya adalah orang yang berharap pada-Nya. Sebagai orang-orang yang berkenan pada Tuhan, bisa saja jatuh dalam berbagai kegagalan serta masalah. Tetapi, tidak sampai tergeletak, sebab Ia menopang tangan kita.
• Ketiga, sesuai Yeremia 17 : 7 - 8, Orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya pada-Nya akan diberkati, tidak khawatir tahun kering, dan tidak berhenti menghasilkan buah.
• Keempat, sesuai Mazmur 32 : 8 dan 33 : 18, Mata Tuhan tertuju pada mereka yang takut akan Dia, dan berharap kasih setia-Nya. Tuhan akan mengajar, menasihati, serta menunjukkan jalan yang harus ditempuh. Tuntunan-Nya akan kita mengerti kalau mata kita tertuju pada-Nya. 2023 akan lebih baik daripada 2022, karena hati kita melekat kepada-Nya, dan hidup kita intim dengan-Nya.
Mazmur 91 : 14 - 16
Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.
Kalau hati kita melekat pada Tuhan, dan intim dengan Dia, maka Ia akan meluputkan serta membentengi kita terhadap sakit-penyakit, panah api si jahat, jerat penangkap burung, kedahsyatan malam atau 'terror of the night' (penculikan, perampokan, pemerkosaan, pembunuhan, terorisme, peperangan). Tuhan akan menjawab ketika kita berseru pada masa kesesakan. Ia akan memuliakan kita, memberikan panjang umur dengan berkat melimpah, serta keselamatan.
Tuhan Yesus mengasihi kita terlebih dahulu. Karena itu, Dia menginginkan dan merindukan supaya kita mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan kita.
Tuhan menuntun kita memasuki tahun yang baru dengan tema Tahun 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang! The Year to Rise Up, Be Victorious ! Ia memberi ayat emas dari Efesus 5 : 14, dan 2 Korintus 2 : 14. Mungkin sebagian kita, ketika mendengar 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang, pengertiannya adalah bangkit dari keterpurukan ekonomi, sosial, kesehatan, keluarga, sekolah, dan lainnya. Apalagi, menghadapi pandemi yang belum usai, perang Rusia-Ukraina masih berkelanjutan, dan berujung pada krisis ekonomi serta energi. PHK massal di perusahaan-perusahaan besar seperti Twitter, Facebook, Disney, Amazon. Juga, Rusia serta Inggris resesi. Banyak orang merasa takut, khawatir, serta panik. Namun, mendengar tema yang Ia berikan untuk 2023, itu memberikan suatu pengharapan baru bagi kita yang bergantung pada Tuhan Yesus.
Kita baru saja meninggalkan 2022, Tahun Paradigma yang Baru. Selama ini, kita merasakan cara-cara yang lama, ketika memasuki 2022, sudah tidak bisa digunakan lagi. Harus pakai cara yang baru, yang Tuhan berikan bagi kita. Mungkin ada di antara kita justru mengalami kesulitan menyesuaikan diri, sehingga frustrasi, tertekan, serta tidak tahu apa yang harus diperbuat. Di tengah keadaan seperti itu, Tuhan berbicara kepada kita, 2023 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang. Saya percaya, Tuhan memberi kita kekuatan untuk bangkit serta meraih kemenangan.
Efesus 5 : 14
Itulah sebabnya dikatakan : Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.
Dalam bahasa Ibrani, kata 'bangkit' diterjemahkan sebagai 'Qum' yang memiliki pengertian sama dengan bahasa Inggris, yaitu 'arise' dan 'stand'. Menariknya, kata 'Qum' juga memberi pengertian bangkit adalah berdiri tegak. Bangkit dari 'mindset' yang salah. Bangkit pada jati diri sebagai murid Kristus, yang diminta oleh Tuhan Yesus untuk bangun serta melihat tuaian jiwa-jiwa.
John Wesley, bapa Gerakan Metodis dan Kekudusan, memberi komentar Efesus 5 : 14 menyiratkan pesan agar pengikut Kristus selaku murid-murid-Nya juga bangkit dari ketidakpedulian pada Tuhan maupun diri sendiri. Agar Efesus 5 : 14 terjadi, maka kita juga harus melakukan sesuai Efesus 5 : 15 - 21.
2 Korintus 2 : 14
Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
Paulus menggambarkan, orang percaya seperti sedang dipamerkan oleh Allah ke dunia sebagai suatu kemenangan, trofi dan piala kasih karunia Kristus yang menyelamatkan. Kehidupan orang percaya yang sudah ditebus itu dinyatakan sebagai bau yang harum di hadapan Allah serta manusia. Kehidupan orang percaya yang dimaksud adalah mereka yang hidupnya berkemenangan.
Melihat Wahyu pasal 2 dan 3, yang merupakan pesan Tuhan Yesus ke tujuh sidang jemaat, yang berarti pesan-Nya bagi gereja sepanjang masa, selalu diakhiri dengan : Barangsiapa bertelinga, hendaklah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat. Jadi, dapat disimpulkan, orang yang menang, upahnya masuk surga. Hanya pemenanglah yang masuk surga.
Rasul Paulus juga mengucap syukur karena Kristus selalu membawanya di jalan kemenangan-Nya. Dalam kaitan dengan kekristenan, Allah menunjukkan jalan kemenangan, yaitu jalan salib atau pikul salib, yang telah dijalani murid-murid Kristus, sehingga dalam hidup ini, mereka memperoleh kemenangan. Seperti Kristus telah menunjukkan, Ia melalui jalan kemenangan dengan memikul salib-Nya, demikian juga para pengikut-Nya, yaitu murid-murid-Nya, Saudara dan saya, juga harus menempuh jalan salib atau pikul salib. Artinya, rela membayar harga dan menderita bagi Dia.
Firman tentang pikul salib mungkin sudah tidak populer. Banyak orang mengira, masuk surga cukup mengalami lahir baru, setelah itu hidup semau-maunya. Di sini saya tegaskan, kalau ada yang memiliki pengertian seperti itu, segera bertobat agar diselamatkan secara sempurna.
Tidak ada waktu lagi untuk main-main dalam kekristenan. Orang Kristen yang berkenan di hadapan-Nya, artinya berbau harum di hadapan-Nya dan manusia, akan mengikuti jalan kemenangan-Nya, yaitu pikul salib. Melalui perjalanan hidup pengikut Kristus yang dipertontonkan pada banyak orang, mereka menjadi kesaksian serta alat penginjilan.
Dalam menuntaskan Amanat Agung, hanya murid yang bisa memuridkan. Proses pemuridan ini terjadi melalui kesaksian hidup kita sebagai murid Tuhan Yesus kepada orang lain, bukan karena pelajaran yang hebat tentang pemuridan.
Perlu dicatat, arti menang atau kemenangan dalam Alkitab bahasa Inggris, yang disebut sebagai 'Triumphant', tidak berbicara tentang keuntungan sendiri maupun berkat secara pribadi. Pengertian ini juga sama dalam bahasa Yunaninya. Pengertian kemenangan yang Tuhan maksud, ternyata bertentangan dengan pengertian dunia. Sebagai pembanding, pengajaran Tuhan Yesus di Matius 5 (Khotbah di Bukit), terlihat perbedaan mencolok tentang definisi bahagia secara surgawi dengan definisi umum duniawi.
Selanjutnya, pengertian menang dan kemenangan, ingatlah kedua hal ini. Pertama, kemenangan terjadi karena pengurapan Tuhan, sesuai Mazmur 20 : 7, dan Zefanya 3 : 17. Kemenangan kita berasal dari-Nya. Kedua, sesuai 1 Yohanes 5 : 4, kemenangan yang mengalahkan dunia ialah iman kita. Orang yang menang atas dunia akan mendapat upah spesial dari Tuhan.
1 Yohanes 2 : 15 - 17
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Karena itu, orang yang menang atas dunia ini akan memperoleh hidup yang kekal. Selamat Tahun Baru 2023, Tahun untuk Bangkit, Jadilah Pemenang ! The Year to Rise Up, Be Victorious !
Tuhan Yesus Memberkati