Share and Talk Women of Integrity GBI PRJ Group (CK7)
Kamis, 26 Agustus 2021 Pk. 15.00
Mrs. Inge Hadi & Pdp. Tirza Juliana Wibowo
TABLE MANNERS (MENJADI ISTRI YANG CAKAP ROHANI DAN JASMANI)
Penting bagi kita sebagai wanita, khususnya sebagai istri maupun ibu, untuk menjadi bijak di dalam keluarga. Kita perlu membawa diri dengan baik di manapun kita berada, salah satunya mengetahui mengenai table manners atau etika serta tata cara yang sopan saat makan.
Belajar table manners itu perlu untuk menambah bekal keterampilan diri. Berbicara soal table manners atau etika di meja makan bukan saja dilakukan sewaktu di restoran atau hotel, melainkan juga untuk berinteraksi bersama orang-orang yang sedang makan bersama kita, sehingga terasa nyaman, menyenangkan, membangun pembicaraan yang menarik, dan menanamkan nilai-nilai yang baik. Table manners bisa menjadi bekal untuk kita ajarkan bagi setiap anggota keluarga kita.
Sebagai wanita kita mesti menjadi cakap secara rohani dan cakap secara jasmani. Dengan kata lain, terdapat keseimbangan di antara kedua hal tersebut. Bahkan sesungguhnya, cakap rohani atau inner-beauty tersebut lebih penting ketimbang cakap jasmani, sebab apa yang ada dalam hati sering kali akan terpancar keluar.
Cakap rohani ialah bagaimana hubungan kita sehari-hari terutama dengan Tuhan, dan apakah ada buah Roh dalam hidup kita, serta dampak kasih Kristus bagi orang-orang sekitar kita.
Namun, cakap jasmani juga perlu. Dengan kata lain, jangan hanya sibuk hal kerohanian, walau harus hidup intim dengan Tuhan, melainkan mesti seimbang, yaitu juga sanggup mengurus rumah tangga, suami, serta anak-anak.
Selain itu merawat serta upgrade atau meningkatkan kemampuan serta keterampilan diri agar bijak dalam bertindak di setiap situasi.
Firman Tuhan melalui Amsal 31 : 10 - 31 mengingatkan supaya kita merawat dan menjaga diri sebagai wanita atau istri serta mama supaya menjadi cakap secara rohani dan jasmani.
Ada tiga poin penting dalam firman Tuhan tersebut, yaitu :
• SEORANG ISTRI YANG BERHARGA DI MATA SUAMINYA
Amsal 31 : 10
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya ? Ia lebih berharga dari pada permata.
Kita menjadi cakap rohani serta jasmani karena kita sangat berharga, bukan biasa-biasa saja, melainkan bagai permata yang sangat bernilai artinya. Suami pun pasti senang bila punya istri yang cakap. Karena itu, jaga serta sayangi diri kita seperti halnya merawat dan menjaga permata indah. Rawat tubuh, jiwa, dan roh kita, dan mesti ada keseimbangan. Jangan salah satunya saja.
• SEORANG ISTRI YANG CAKAP MEMBUAT SUAMINYA TIDAK AKAN KEKURANGAN
Amsal 31 : 11
Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
Amsal 31 : 23
Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
Kekurangan keuntungan bukan hanya di dalam hal usaha saja, melainkan lebih pada saat suami berjalan ataupun berdampingan bersama kita sebagai istrinya, suami kita merasa bangga bahwa istrinya sungguh cakap serta bijak, dan dapat menempatkan diri atau posisi di manapun. Karena itu, jadilah seorang istri yang menjadi pendamping yang sepadan bagi suami kita.
• SEORANG ISTRI YANG CAKAP AKAN BERUSAHA MEMBUAT KELUAGANYA BERBAHAGIA
Amsal 31 : 28
Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia.
Tak ada yang lebih membahagiakan di hidup ini dibanding saat anak-anak dan keluarga merasa sangat bangga serta berbahagia memiliki seorang ibu atau mama seperti kita, bahkan suami pun memuji kita.
Untuk mencapai sebuah kebahagiaan tidak dapat terjadi begitu saja, melainkan harus kita usahakan, bahkan mungkin membutuhkan pengurbanan dari kita sebagai istri ataupun mama, sebab sering kali suasana atau atmosfer membahagiakan di rumah itu tergangtung pada kita.
Walaupun susah menjadi wanita, ibu serta istri yang bijak serta cakap secara rohani dan jasmani, kita pun bukan superwoman atau ahli dalam segala hal, namun teruslah belajar agar menjadi cakap secara rohani dan jasmani di banyak aspek dalam kehidupan ini.
Buatlah diri kita berharga, upgrade atau kembangkan pengetahuan serta keterampilan diri kita.
Jadikan suami serta anak-anak kita bangga terhadap kita. Dan buatlah agar keluarga kita berbahagia, tentunya dengan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati