Nubuatan itu bersifat ganda, ada yang terjadi di saat ini, tetapi terjadi di masa yang akan datang. Itu sebabnya, jangan kita remehkan sebuah nubuatan.
Dalam usia 87 tahun, Daniel mendapatkan penglihatan mengenai kesusahan yang akan kita alami di masa yang akan datang. Daniel juga pernah mengalami masa yang susah, tetapi firman Tuhan berkata, jangan takut atau khawatir akan masa yang akan datang, dan apa saja yang akan terjadi di kehidupan kita. Jika Tuhan sudah memberikan kekuatan, maka kita akan menjadi kuat dan mampu. Selama masih ada napas, kita harus tetap melayani di manapun.
Daniel 10:14
Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu.
Daniel 10:18-20
Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan, dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan." Lalu katanya: "Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang."
Orang-orang yang tetap memiliki ketajaman, walaupun memiliki umur yang tua, fisik yang sudah tidak muda, memiliki sesuatu yang luar biasa. Terlebih karena ada peran Tuhan, seperti yang pernah dialami oleh Daniel. Apa yang bisa kita amati serta pelajari:
1. Memiliki sudut pandang yang berbeda (sudut pandang Tuhan).
Orang yang dekat dengan Tuhan, memiliki pandangan yang berbeda. Kehidupan orang-orang yang seperti ini menjalani hidup menurut firman Tuhan, bukan perkataan orang.
Daniel sudah memiliki panggilan dalam hidupnya. Salah satu ciri orang yang memiliki sudut pandang Tuhan adalah tetap rendah hati, tidak sombong. Banyak nubuatan yang Daniel lakukan, tetapi tidak menjadikan dirinya sombong, ia tetap rendah hati. Daniel yang sederhana, mampu Tuhan jadikan besar. Dan saat Daniel sudah menjadi besar, ia tidak melupakan hal-hal yang kecil.
Mari ubah sudut pandang kita menjadi sudut pandang Tuhan. Milikilah juga kasih mula-mula yang berkobar-kobar, berhentilah menangisi atau mengasihani diri sendiri, melainkan miliki hati yang mau mengasihi orang lain.
Daniel 10:1-2
Pada tahun ketiga pemerintahan Koresh, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar. Maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu. Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh: makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.
2. Memiliki informasi yang benar.
Informasi yang terutama untuk kita adalah firman Tuhan. Bumi dan segalanya tercipta dari firman, kebangkitan juga terjadi karena firman.
Ketika kita hidup dalam firman, maka kita akan tetap memiliki ketajaman. Keadaan tidak akan semakin membaik, tetapi jika kita hidup seperti Daniel yang mengenal Tuhannya, hidup dalam firman-Nya, maka kita akan mampu menghadapi dan menjadi kuat
Daniel 10:13
Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.
Daniel 12:1
Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
Tuhan Yesus Memberkati