Yesus adalah contoh paling nyata tentang finishing well atau mengakhiri dengan baik. Ada empat tahapan dalam menuju tahap untuk mengalami finishing well tersebut, yaitu:
• Incarnation: Menjadi manusia.
• Crucifixion : Penderitaan.
• Resurrection : Kebangkitan.
• Coronation : Pengangkatan Raja.
Kisah Para Rasul 1:1-5
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Kis. Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
Dari kitab Kisah Para Rasul, kita belajar untuk menjadi pribadi yang mau diajar, serta mengerjakan apa yang harus diajarkan.
Ada aturan-aturan dalam hidup ini, dan jika melanggar, maka mungkin kita akan dihukum. Begitu juga, Tuhan memberikan aturan maupun perintah kepada kita sebelum Ia naik ke Sorga.
Banyak orang yang mengawali semuanya baik, tetapi tidak mampu konsisten sampai akhir. Namun, kita mesti mengikuti kekonsistenan yang Tuhan lakukan sampai di tahap finishing well.
Yesus pasti akan datang kembali, atau kita yang berpulang ke rumah Bapa lebih dahulu. Tetapi, sebelum Ia naik ke Sorga, selama 40 hari Ia berulang-ulang kali menampakkan diri-Nya dan berbicara tentang Kerajaan Allah. Yang perlu menjadi perhatian kita ialah mungkin sering kali kita juga berbicara tentang Sorga (berkat ataupun lainnya), tetapi tidak berbicara tentang prinsip-prinsip Kerajaan Sorga.
Prinsip-prinsip Kerajaan Sorga:
1. Tuhan ingin kita berulang-ulang berbicara tentang Kerajaan Sorga.
Ketika kita berbicara tentang Raja segala raja, maka kita juga harus berbicara tentang Kerajaan Sorga. Banyak gereja yang sudah tidak lagi membicarakan prinsip-prinsip tersebut. Jika kita tidak jadikan Yesus sebagai Raja dalam kehidupan kita, maka karakter kita tidak akan berubah. Siapa yang kita sembah itulah yang akan menentukan karakter kita.
Kisah Para Rasul 1:3
Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
2. Tuhan ingin kita menanti lawatan Tuhan.
Banyak hal yang bisa menyerang kita saat kita melayani Tuhan. Jadi, menjaga sesuatu yang sudah kita dapatkan itu bukanlah suatu hal yang mudah.
Karenanya, kita semestinya hidup dalam kuasa Tuhan agar kita tetap memiliki kerendahan hati.
Kuasa Tuhan akan 'menenggelamkan' hati kita dalam kasih-Nya. Dan ingat, menantikan lawatan Tuhan bukanlah semata-mata tentang bahasa roh, melainkan lebih pada memberikan teladan melalui kehidupan kita, mematikan keinginan daging, tidak menjadi iri hati ataupun selalu egois.
Kiranya lawatan-Nya menjamah kita semua.
Kisah Para Rasul 1:5
Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
TUHAN YESUS MEMBERKATI