Ketika masuk suatu kesulitan ataupun ujian kehidupan, Alkitab sering kali mengibaratkannya sebagai sebuah perjalanan padang gurun. Namun yakinlah, Tuhan sanggup melakukan sesuatu saat kita berada di dalam pengalaman tersebut dan akan membawa kemuliaan bagi nama-Nya, serta iman kita makin bertumbuh. Karena itu jangan takut, sebab kita anak-anak-Nya, serta menerima janji-janji-Nya. Penuhilah hati maupun pikiran kita dengan firman Tuhan agar dapat meneguhkan kita dan mengalahkan tipu muslihat Iblis.
1 Raja-Raja 17 : 1 - 3
Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab : "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." Kemudian datanglah firman Tuhan kepadanya : "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan."
Saat kekeringan hidup maupun bahaya menerjang perjalanan padang gurun kita, sesungguhnya Tuhan pun telah menyediakan dan menyiapkan segala sesuatu yang kita perlukan. Penyediaan dari-Nya pun sering kali seturut seberapa kadar kapasitas hati kita. Karena itu, perbesarlah kapasitas kita. Perjalanan padang gurun pun dapat merupakan perjalanan iman. Bahkan, ada tempat-tempat yang justru memberi kita keamanan dan kedamaian, meski sulit.
1 Raja-Raja 17 : 4 - 6
Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Allah sanggup mengadakan sesuatu yang indah, bahkan dari apa yang tidak mungkin ataupun pernah terpikir dan harapkan sebelumnya. Sebab, Ialah Sumber segala sesuatu. Namun, bagian penting kita adalah mendengar kata Tuhan. Taati Dia. Arahkan hati dan pikiran kita pada kebenaran firman-Nya.
Matius 6 : 31
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata : Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ? Apakah yang akan kami pakai ?
Seburuk apa pun perjalanan padang gurun yang kita alami, ingat dan sadarilah Tuhan senantiasa ada di sana menyertai kita. Pertolongan-Nya takkan pernah terlambat. Karenanya, janganlah mengandalkan yang lain, melainkan andalkanlah Allah saja, dan berharaplah hanya kepada-Nya. Itu pun yang saya alami ketika menerima mujizat Tuhan saat dokter menyatakan ternyata saya menderita penyakit acute myeloid leukemia (AML), yaitu kanker darah yang sangat ganas. Belum lagi, biaya mahal yang harus saya bayar apabila menjalani operasi serta perawatan di RS.
Saat itu, saya hanya kembali pada prinsip yang saya pegang sekian lama, yakni menyerahkan segala kekhawatiran saya kepada Tuhan. Saya tidak mau mengeluh atau berkeluh-kesah ataupun mengandalkan manusia. Saya percaya, kita anak-anak dari Raja segala raja, Tuhan Yesus Kristus. Jadi, walau dalam kondisi yang sangat terpojok, janganlah berharap pada manusia. Andalkanlah Dia, sebab Tuhan pun disenangkan melaluinya. Sebab saat kita berserah kepada-Nya, dan akhirnya Ia menolong, kita akan memberi kemuliaan hanya untuk Tuhan. Dengan makin patuh kita pada firman-Nya, maka akan makin mudah pula bagi Tuhan untuk bergerak dalam kehidupan kita. Makin naik level iman kita, Ia pun akan mempercayakan perkara-perkara yang lebih besar.
Jalani saja proses maupun ujian hidup yang ada, bahkan terhadap hal-hal yang kecil. Nyatakanlah apa pun permohonan serta kerinduan hati kita kepada-Nya melalui doa. Berserah dan mengucap syukurlah pada-Nya, apa pun yang terjadi. Ikuti kehendak-Nya, meski mungkin kita menjalaninya secara perlahan. Mintalah hikmat juga dari Tuhan yang melebihi segala macam pengetahuan. Hikmat pun dapat berarti mengerti dengan tepat untuk mengambil keputusan sesuai pengetahuan yang kita miliki. Tanpa hikmat, sekadar pengetahuan pun akan sia-sia. Alamilah pula perkenanan dari Tuhan, bahkan perjumpaan pribadi dengan-Nya ! Kuasa Allah sungguh dahsyat adanya !
Yakobus 1 : 5
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Amsal 4 : 20 - 23
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Kesulitan apa pun yang kita alami, terutama di hari-hari ini, janganlah takut serta gentar hati. Arahkanlah pikiran dan hati kita pada ucapan Tuhan. Sebab, jika kita hanya mau memfokuskan diri pada hal-hal maupun berita-berita negatif, maka yang terjadi sebaliknya. Kenyataan, atau realitas hidup mestilah tunduk pada kebenaran firman Tuhan. Jaga hati agar terpancar kehidupan serta kesembuhan. Dan bersyukurlah. Sebab, waktu kita terus-menerus berdoa hingga memperoleh jawaban doa, itulah masa-masa yang paling sulit, dan banyak orang menyerah maupun gugur imannya. Karenanya, penuhi masa seperti itu hanya dengan ucapan syukur senantiasa. Sebab ucap syukur pun merupakan salah satu bukti iman, serta dasar dari penyembahan kita.
Matius 4 : 1 - 4
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari, dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya : "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab : "Ada tertulis : Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Jika saat-saat ini kita sedang dibawa maupun berada di padang gurun kehidupan, jangan takut. Bersukacita dan bersyukurlah sebab banyak pula "tokoh elit" dalam Alkitab yang juga mengalaminya dan mengalami perubahan hidup, serta membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. Karena itu, praktikkan dan nyatakanlah firman-Nya, sampai kita menerima mujizat demi mujizat. Yakinlah, Ia menjagai kita. Seperti halnya yang saya alami ketika akhirnya saya sembuh total dan tidak ada lagi sel kanker dalam tubuh saya. Dengan kata lain, sudah bersih dari kanker yang pernah saya derita. Terpujilah nama Tuhan ! Allah itu baik.
Yesaya 43 : 19 - 21
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.
Allah sanggup memberikan kelegaan dan kemerdekaan di tengah perjalanan padang gurun kehidupan, supaya pada akhirnya kita memberitakan kemahsyuran nama-Nya dan membawa jiwa-jiwa kepada-Nya melalui kesaksian hidup kita. Sebab mujizat terbesar pun sesungguhnya ialah mengalami perjumpaan pribadi maupun perubahan karakter yang lebih baik, serta memperoleh keselamatan kekal dari Tuhan Yesus.
Yakobus 4 : 1 - 4
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Roma 5 : 1 - 5
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Tuhan Yesus Memberkati