Salah satu bukti iman seseorang ialah melalui perkataannya. Mengapa? Sebab perkataan kita dapat membawakan kesembuhan.
Matius 8:6-10, 13
"Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel" … Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
• Kita ini anak-anak kesayangan Bapa.
Galatia 4:6
Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Ia tidak memandang rupa, dan Dia Bapa yang baik. Siapa pun kita adalah anak-anak kesayangan-Nya. Jangan percayai perkataan Iblis yang menuduh, mengintimidasi kita sudah tidak punya masa depan, dan akan hanya menghadapi kehancuran. Perkatakan, "Aku anak-anak kesayangan Bapa. Aku anak-anak kesayangan Bapa." Andalkan Dia. Renungkan firman-Nya, jangan hanya memikirkan perkataan-perkataan orang lain atau opini manusia.
Lukas 11:11-13
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.
• Kita lakukan firman-Nya.
Kejadian 22:5
Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."
Ingat, pengalaman iman serta ketaatan Abraham pada perintah Tuhan. Perkataan-perkataan kita menentukan sesuatu yang buruk, ataupun yang baik. Jadi, apakah kita sering mengeluh, ataukah mengucap syukur? Pilihannya, ada di tangan kita. Sekecil apa pun progres yang ada dalam tiap hal yang kita alami, tetaplah beriman, bersemangat, dan bersyukur.
• Kita sebaiknya mau mengampuni.
1 Tesalonika 5:18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Belajar dari Daud, yang meski memiliki banyak sekali masalah serta pergumulan, ia selalu mau mengucap syukur (lihat Mazmur 136). Jika kita hanya mengucap syukur saat masalah selesai, serta semuanya baik-baik saja, maka di manakah iman kita?
1 Samuel 30:6
Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.
Tidak ada yang mustahil bagi orang-orang yang percaya, punya iman dalam Tuhan Yesus, serta sungguh-sungguh mengasihi Dia. Praktikkan, dan deklarasikan iman percaya kita.
Makin kita takut, makin kita ciut. Penyakit kanker semestinya bukan lagi sesuatu yang menakutkan, sebab kita punya Tuhan Yesus. Walau perlu juga melakukan pengobatan, maupun kemoterapi, tetapi kita dapat menemukan serta memperoleh kebaikan serta sukacita Tuhan. Sehingga, kita dipakai menjadi saksi-saksi-Nya untuk memberitakan kemurahan hati Tuhan. Melalui apa pun yang kita alami, termasuk sakit-penyakit, nama Tuhan dapat dipermuliakan.
Jangan ragu, jangan takut lagi. Tuhan kita, Yesus Kristus terlebih besar daripada apa pun, termasuk kanker. Hidup dan mati kita ada di tangan-Nya. Apa pun yang terjadi, tetaplah berada di dalam jalur kehendak-Nya dan jalan kebenaran.
Lukas 8:48
Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
Yeremia 33:3
Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
Tuhan Yesus Memberkati