Tuhan mengingatkan melalui firman-Nya supaya kita berjaga-jaga dan jangan suam-suam kuku. Ini mungkin pesan yang keras bagi setiap kita orang percaya sebagai pengikut Yesus yang mengasihi Dia, sebab berkat atau hidup berkelimpahan itu adalah sekadar bonus atau tambahan.
Wahyu 3 : 14 - 16
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia : Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah : Aku tahu segala pekerjaanmu : engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas ! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Wahyu 12 : 10 - 12
Nyanyian kemenangan Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata : Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut ! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.
Waktu kedatangan-Nya, Tuhan Yesus, yang kedua kalinya sudah sangat-sangat singkat. Ia menginginkan supaya kita mengalami kemenangan demi kemenangan, atas masalah rumah tangga, sakit-penyakit, usaha, dan lainnya. Dan kemenangan yang dari-Nya sudah di depan mata kita. Saat tidak ada masalah mungkin semua terasa indah-indah saja, namun ketika badai hidup melanda, bagaimana respons serta sikap hati kita kepada Tuhan (Markus 4 : 35 - 41) ?
Karena itu, Iblis tidak akan tinggal diam, sebab ia sangat tidak mau kita mengalami kemenangan sehingga menyerang umat percaya secara habis-habisan dengan intensitas tinggi dari berbagai arah, memakai fakta, atau apa pun dan siapa saja. Ikut Tuhan bukan berarti tidak akan ada masalah, namun pasti ada kemenangan. Sebab itu, berjaga-jagalah dan jangan buka celah, karena saat ada rencana Tuhan yang besar bagi kita, Iblis akan mulai mengincar, seperti halnya yang pernah dialami hamba-hamba-Nya seperti Daud (2 Samuel 5 : 17) ataupun Yusuf putra Yakub, Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan lainnya.
1 Korintus 16 : 13
Berjaga-jagalah ! Berdirilah dengan teguh dalam iman ! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat !
1 Petrus 5 : 8
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lukas 21 : 36
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.
Allah kita adalah Allah yang totalitas serta rindu memberi dan memberkati yang terbaik bagi kita (Matius 22 : 4). Karena itu, janganlah jadi orang Kristen yang biasa-biasa saja atau sekadar penonton, dan mengandalkan logika, melainkan selalu setia kepada-Nya sampai garis akhir, serta memperoleh kemenangan, sebab stempel hidup kita dalam Tuhan adalah umat yang lebih dari pemenang. Jadi, bukanlah faktor keadaan yang menentukan, melainkan pilihan, sikap hati, serta diri kita. Jadilah orang-orang Kristen yang memberi warna yang jelas dan terang di dunia. Jangan abu-abu atau tidak memiliki warna.
Roma 8 : 37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Belajarlah dari hamba Tuhan berikut ini, yang pertama yakni Rut seorang Moab (Rut 1 : 13 - 16) yang tidak mengandalkan logika semata, atau melihat situasi dan kondisi, tetapi dia percaya bahwa Allah Israel adalah Allah yang bertanggung jawab sehingga memperoleh berkat dan masuk silsilah atau hitungan seorang yang dipakai Tuhan (Matius 1 : 5). Ia tahu yang terbaik bagi kita. Karena itu, kenallah Tuhan Yesus secara pribadi, bukan hanya tahu. Tetap ikut Tuhan walau sulit.
Kemudian yang kedua, jadilah seperti seorang janda miskin yang berserah total pada kehendak dan agenda Tuhan, meski dia tidak tahu bagaimana ke depannya nanti (Lukas 21 : 2 - 4). Berserahlah total, menaati kehendak-Nya seperti Yusuf calon suami Maria, meski situasi tidak menentu. Jangan sekadar menuntut Tuhan ataupun apa yang bisa kita peroleh saat pelayanan. Jangan jadi "orang Kristen yang transaksional".
Matius 19 : 27
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus : Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh ?
Yang ketiga, belajarlah dari anak bungsu yang walaupun pernah jatuh dalam dosa serta gagal, ia mau bertobat dan berbalik kepada bapanya yang mengasihi dia, serta bertanggung jawab menerima apa saja akibat perbuatannya (Lukas 15 : 17 - 20). Dia tidak menutupi dosa-dosa ataupun kesalahannya, melainkan mengakuinya, sebab Tuhan tahu segala sesuatu yang kita perbuat.
Tuhan Yesus Memberkati