• Integrity Convention Centre
    Mall MGK Lt. 9
  • Contact
    021 2605 1888
  • Worship Service
    07:00 - 16:30 WIB
Ev. Tamara Geraldine Tuanakotta S. Sos., M. Th., CBC
Pemesanan DVD Khotbah dapat dilakukan via telp di 021 2605 1888 / 021 2937 1333 atau melalui counter sekretariat pada saat Ibadah Raya Hari Minggu.
Matius 5:5
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 
 
Ketika kita ingin diberkati Tuhan, kita harus merasa bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Bahagia yang diberikan oleh dunia sifatnya temporer, berbeda dengan kebahagiaan dalam Alkitab yang bersifat permanen.
 
Jika kita mau menjadi orang yang lemah lembut, kita akan memiliki pemahaman tentang dunia. Dunia mengatakan, orang-orang yang bisa menguasai segala sesuatunya adalah yang kuat, cepat dan hebat. Dunia memandang kekuatan sebagai kunci dari keberhasilan. Berbeda dengan yang dikatakan Alkitab, yaitu adalah orang yang memiliki hati yang lemah lembut. Lemah lembut artinya kekuatan di bawah kendali, serta memiliki kekuatan ilahi.
 
Jika hari-hari ini dikatakan orang-orang yang lemah lembut yang memiliki bumi, maka ada orang-orang zaman dahulu yang telah menjadi teladan dalam ekspresi ini di sepanjang sejarah. Ada lima ekspresi dari kelemahlembutan tersebut, yaitu:
 
1. Orang yang lemah lembut memiliki kesopanan serta tata krama.
Dalam 1 Samuel 24:1-8, ketika seseorang memiliki otoritas untuk bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa saja dilakukan, tetapi ia tidak melakukannya karena mengerti otoritasnya dalam  Tuhan, maka ia akan tetap menjaga hal itu. Seperti halnya Daud, ia mengerti bagaimana posisinya serta cara merespons yang benar.
 
2. Orang yang lemah lembut tidak merasa harus menang atau bersaing dengan orang lain.
Dalam Galatia 2:1, Paulus membawa teman pelayanan yang lain untuk pergi. Selama kita ingin menonjolkan diri sendiri, maka kita tidak memiliki ekspresi kelemahlembutan.
 
3. Orang yang lemah lembut tidak membalas. 
Dalam Kejadian 50:20, Yusuf diberikan kekuatan serta hikmat untuk melihat hal yang baik, bahkan dalam suatu tragedi sekalipun.
 
4. Orang yang lemah lembut tidak merasa harus menggunakan hak dan lebih sering mengalah. 
Orang yang tidak terikat dengan bumi adalah orang yang memiliki bumi. Dalam Kejadian 13:9, Abraham mengetahui bahwa segala sesuatunya adalah milik Tuhan, dan ia hanya pegang janji-Nya untuk memiliki segala sesuatunya. 
 
5. Orang yang lemah lembut adalah orang yang bersedia untuk hancur hati. 
Dalam 2 Korintus 4:7-10, Paulus mengalami banyak kesulitan, namun tidak putus asa, sebab ia paham bahwa ia punya Tuhan. Kita dapat berjalan untuk menjalani proses pengudusan dalam penderitaan.
 
Kelemahlembutan adalah sikap yang bisa dilihat ketika dalam posisi benar, bukan dalam posisi bersalah. Ketika seseorang dalam posisi benar dan memiliki kekuatan untuk membalas, tetapi tidak melakukannya, maka hanya orang yang benar-benar kuat yang bisa lemah lembut. 
 
Mari kita periksa kelemahlembutan hati kita:
• Ada cara meluapkan kemarahan. 
Orang yang lemah lembut mampu untuk marah kepada pihak yang tepat, di waktu yang tepat, dengan cara yang tepat, dan porsi yang tepat. 
 
Amsal 16:32
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
 
• Ada cara menerima kebenaran.
Respons terhadap kebenaran adalah indikasi kelemahlembutan. Orang yang lemah lenbut mampu menerima kebenaran dengan motivasi yang tulus, dan senang hati, tanpa bersikap sok tahu. Ia mau menerima permohonan maaf dengan tulus.
 
Yakobus 1:21
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
 
• Ada cara untuk menghadapi dan menyelesaikan perselisihan. 
Hanya orang yang lemah lembut yang mampu mengendalikan diri untuk tidak harus membela diri, ataupun merasa diri paling benar. Salah satu tanda kedewasaan ialah memiliki iman bahwa Tuhan yang memegang kendali atas segala sesuatu.
 
“The first to apologize is the bravest. The first to forgive is the strongest. And the first to forgive is the happiest” (Orang yang rela mengampuni ialah orang yang pemberani, kuat, serta paling bahagia).
 
Sifat hati yang lemah lembut itu seperti air yang mengalir secara alami ke tempat yang paling rendah, serta mampu mengelilingi sebuah rintangan, dan memberi kehidupan.
 
 
Tuhan Yesus Memberkati

Persembahan

Follow

Bagi Bapak / Ibu yang membutuhkan Ringkasan Khotbah Ibadah Raya I s/d V, 2PM Service, Kebaktian Tengah Minggu, Women Of Integrity maupun Doa Fajar via Whatsapp atau Email Whatsapp Email