Ketika orang kehilangan ketajaman rohani, orang yang sadar maka mereka akan mulai mencari untuk mendapatkannya kembali. Tetapi bagi sebagian orang, mereka menolak kenyataan tersebut (denial).
2 Raja-Raja 6 : 1 - 7
Pada suatu hari berkatalah rombongan nabi kepada Elisa : Cobalah lihat, tempat tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami. Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami. Jawab Elisa : Pergilah ! Lalu berkatalah seorang : Silakan, ikutlah dengan hamba-hambamu ini. Jawabnya : Baik aku akan ikut. Maka ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai Yordan, merekapun menebang pohon-pohon. Terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia : Wahai tuanku! Itu barang pinjaman ! Tetapi berkatalah abdi Allah : Ke mana jatuhnya ? Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya. Lalu katanya : Ambillah. Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.
Ada orang-orang yang sedang bergerak bersama dalam kebangunan rohani dan melayani Kristus. Ada sesuatu yang sedang dibangun antara manusia bersama-sama dengan Kristus. Dari cerita diatas, kita bisa melihat bahwa mata kapak tersebut mental ketika akan dipakai untuk menebang pohon karena tumpul. Demikian juga dengan ketajaman rohani kita, suatu waktu bisa menjadi tumpul, karena kita menolak untuk mempertajam rohani lagi. Jika itu terjadi, tidak ada kegiatan yang kita lakukan. Sebuah ketumpulan rohani terjadi ketika kita menolak untuk terlibat lebih jauh bersama dengan Kristus karena kita merasa "tidak lurus".
Apa yang harus kita lakukan jika kita mengalami ketumpulan rohani ?
1. Sadari bahwa kita dalam posisi yang tumpul rohaninya. Terima dan pertanggungjawabkan secara personal.
2. Mengakui ketumpulan rohani kita di dalam Tuhan. Banyak orang menggunakan "topeng" untuk menutupi kondisi ketumpulan rohaninya. Ada banyak hal yang bisa membuat kita jatuh, salah satunya jika rohani kita tumpul, maka akan mudah jatuh. Kita harus menyadari dimana dan kapan tumpul rohani dan mengakuinya.
3. Bertobat.
Jika kita sudah mengidentifikasi dengan jelas dan mengakui kapan kita tumpul rohani, maka kita bisa bertobat secara efektif.
Melatih diri kita untuk berdoa, penting untuk tajam secara rohani. Jika kita tidak tajam rohani, kita menjadi seorang Kristen yang tidak berdaya guna. Siapkan waktu untuk mempertajam "mata kapak" kita.
Roma 2 : 4
Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya ?Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan ?
Galatia 3 : 3
Adakah kamu sebodoh itu ? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging ?
Jika sadar bahwa rohani Anda sudah tumpul, asal kembali supaya dapat berdaya guna.
Tuhan Yesus Memberkati