• Integrity Convention Centre
    Mall MGK Lt. 9
  • Contact
    021 2605 1888
  • Worship Service
    07:00 - 16:30 WIB
Bpk. Rudi Hidayat
Pemesanan DVD Khotbah dapat dilakukan via telp di 021 2605 1888 / 021 2937 1333 atau melalui counter sekretariat pada saat Ibadah Raya Hari Minggu.

Terkadang kita mungkin hanya ingin menghakimi orang-orang lain, tidak mengharap kebaikan ataupun pemulihan terjadi bagi mereka. Seperti yang pernah dilakukan oleh Yunus ketika Allah hendak mengutusnya untuk memperingatkan rakyat Niniwe supaya segera bertobat. 

Yunus 1:1-2
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

Arti nama Yunus bin Amitai sendiri adalah ‘dove’ (merpati), dan seorang yang mestinya cinta damai, mengenal kebenaran serta keadilan. Dan Allah mengutus dia untuk menyerukan supaya Niniwe menjalani pertobatan! Namun, Yunus sempat tidak menaati perintah Tuhan tersebut, ia kabur dari panggilan dan pengutusan-Nya, serta memiliki rencana atau rancangan sendiri menuju kota yang lain, yakni Tarsis. 

Nahum 3:1
Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman!

Yunus 1:3
Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.

Jarak dari Yafo ke Niniwe itu hanya sekitar 550 mil (lebih dari 800 kilometer). Sedangkan, dari Yafo ke Tarsis itu sekitar 2.500 mil (lebih dari 4.000 kilometer)! Jadi, lebih dari dua kali lipat jauhnya. Seperti halnya Yusuf yang membayar biaya perjalanan untuk lari dari Tuhan dan merasa tidak mungkin Ia dapat membawanya kembali melakukan panggilan-Nya supaya ke Niniwe, masih banyak orang juga yang meninggalkan, memiliki alasan-alasan, maupun mencoba mengatur-atur pelayanan Tuhan sekendak hatinya sendiri, karena merasa mempunyai ataupun telah memberi banyak materi, tenaga, dan pikiran.

Yunus mengalami paradoks atau hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan:
• Mementingkan diri sendiri.
• Menganggap keadilan dan belas kasih bukan milik ataupun tidak patut untuk orang jahat.
• Menjauh dari kehadiran Tuhan.

Bukankah sering kali kita demikian seperti Yunus yang menghakimi orang Niniwe? “If you judge people, you have no time to love them" (Jika kita selalu menghakimi orang-orang lain, kita tidak akan memiliki waktu untuk mengasihi maupun menolong mereka). (Bunda Teresa)

Kita juga mungkin takut terhadap tantangan-tantangan yang ada dalam pelayanan di gereja atau rumah Tuhan. Selain itu, berpikir dan menjalani banyak hal hanya karena rutinitas, serta tidak merasa ‘excited’ atau bersemangat dalam beribadah.

“One great thing about being a Christian is the promise that God will never leave us or forsake us” (Satu hal terbaik menjadi orang Kristen ialah menerima janji bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan ataupun meninggalkan kita sendirian). (S. Truett Cathy)

Apa yang sebaiknya kita lakukan:
1.    Mau bangkit menghadapi tantangan (Arise to face a challenge).
2.    Menyadari kedaulatan Tuhan (The sovereignty of God).

Yunus 1:4, 13
Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur … Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.

The presence of God is to correct our life’s journey (Kehadiran Tuhan ialah untuk memperbaiki serta mengoreksi perjalanan hidup kita). Tuhan juga terkadang mengirim ataupun mengizinkan situasi yang terkesan tidak enak, tetapi untuk membawa, serta menjaga kita supaya tetap berada dan berjalan dalam perjalanan-Nya bersama Dia. Dan di mata manusia mungkin kita tidak dianggap, namun di pandangan-Nya kita ini sangat berharga. Dan ingatlah, keselamatan adalah anugerah.

3.    Menyadari Tuhan punya rencana atas talenta kita (God has a purpose for your talents).
God knows your talent (Tuhan mengenal apa saja talenta maupun bakat kita).

Yunus 3:2-5
"Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.

‘So, when you got talent, you got assignment’ (Jadi, jika kita mempunyai talenta, sesungguhnya kita juga memiliki tugas khusus dari Tuhan). ‘Our assignment has never been about what we can do for God, but rather what can God do through us’ (Sesungguhnya, tugas atau panggilan kita bukanlah semata-mata soal apa yang dapat kita kerjakan bagi Tuhan, melainkan lebih pada tentang apa yang Ia sanggup kerjakan melalui kehidupan kita).

Roma 12:6a
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita.

Perjalanan hidup kita bukanlah sekadar seperti berada dalam sebuah ‘maze’ atau jalur acak-acakan yang rumit, serta mencoba menyesatkan. Namun, kita perlu tuntunan Tuhan setiap hari. Karena itu, jadilah bijak, sebab jika salah melangkah, maka kita akan terjatuh, bahkan binasa sampai selama-lamanya. Jika mesin atau alat “GPS” saja sanggup mengarahkan, bukankah terlebih lagi Allah kita yang sangat mengasihi kita?!

Mazmur 37:23
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.

 

Tuhan Yesus Memberkati

Persembahan

Follow

Bagi Bapak / Ibu yang membutuhkan Ringkasan Khotbah Ibadah Raya I s/d V, 2PM Service, Kebaktian Tengah Minggu, Women Of Integrity maupun Doa Fajar via Whatsapp atau Email Whatsapp Email