• Integrity Convention Centre
    Mall MGK Lt. 9
  • Contact
    021 2605 1888
  • Worship Service
    07:00 - 16:30 WIB
Agzarya Eka Putra
Pemesanan DVD Khotbah dapat dilakukan via telp di 021 2605 1888 / 021 2937 1333 atau melalui counter sekretariat pada saat Ibadah Raya Hari Minggu.

Kita pernah membahas cara sebelum mulai sebuah hubungan serius, yaitu menjadi pribadi yang utuh supaya berdampak baik. Selain itu, kita mesti mematahkan mitos ataupun pandangan duniawi terkait hubungan, terutama menjelang jenjang pernikahan.

Sering kali, kita mungkin hanya menitikberatkan pada cara-cara memulai relasi maupun mencari orang lain dalam suatu hubungan, namun yang tidak kalah penting ialah bagaimana menjalani sebuah hubungan ketika sudah terjalin.

Membina sebuah hubungan sesungguhnya bukanlah untuk menikah sebagai tujuan akhirnya. Sebab, dalam perninkahan juga ada banyak jalinan yang mesti dijaga, seperti bagaimana menjaga hubungan baik dengan mertua, rekan kerja, dan lainnya. Dan di atas segalanya, pertanyaannya apakah hubungan maupun pernihkahan kita memuliakan nama Tuhan?

Kejadian 2:18
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Tuhan sendirilah menginisiasi yang namanya hubungan atau relasi. Dia memandang sebuah hubungan itu sangat baik. Namun, si Iblis mencoba merusak dan menghancurkan hubungan, antara manusia dengan Tuhan maupun sesamanya. Kuat atau tidaknya suatu hubungan tidaklah berbading lurus dengan seberapa lamanya hubungan itu berjalan, maka berhati-hatilah. Relationship is a lifetime process, sepanjang hidup ini kita terus belajar tentang hubungan. Kita juga bisa belajar dari pengalaman Rut dengan Boas.

•    Communication (Komunikasi).
Untuk membangun hubungan yang sehat dan memeliharanya supaya berjalan baik, kita memerlukan komunikasi. Biasanya, hubungan yang tidak sehat biasanya karena tidak adanya komunikasi. Musuh komunikasi ialah asumsi. Bijaklah dan jangan gensi dalam berkomunikasi. Sebab, segala sesuatu yang tidak dikomunikasikan secara jelas akan jadi asumsi dalam benak kita maupun orang lain. The real problem is not the problem, but the feeling or assumption behind it (Masalah sesungguhnya bukanlah masalah itu sendiri, melainkan sering kali hanyalah perasaan ataupun asumsi yang tidak atau belum tersampaikan di baliknya). 

Ruth 3:4, 8-9
Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan … Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya. Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

•    Commitment (Komitmen).
Untuk memulai serta memelihara hubungan yang sehat dan baik, sering kali butuh yang namanya komitmen. There's a difference between interest and commitment: When you're interested in doing something, you do it only when it's convenient; when you're committed to something, you accept no excuses, only results (Perbedaan nyata antara ketertarikan dengan komitmen ialah ketika tertarik atau menyukai sesuatu, kita hanya mengerjakannya waktu nyaman. Namun, komitmen ialah tetap mencoba mengerjakannya, meski apa pun terjadi, sebab kita rindu melihat hasil atau dampak yang baik). Commitment is an act, not a word, komitmen merupakan sikap serta tindakan, bukan sekadar perkataan.

Ruth 3:10-11
Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya. Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik."

Ruth 3:5-6
Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan." Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan dilakukannyalah tepat seperti yang diperintahkan mertuanya kepadanya.

Ada di level relasi seperti apa kita saat ini, apakah dalam masa penjajakan atau proses pendekatan, berpacaran, bertunangan, atau pernikahan? Apa pun tingkatan yang sedang kita jalani, ingat baik-baik, ketika berjalan dengan baik, maka akan memuliakan nama Tuhan, berdampak baik, dan memberkati banyak orang. Jika sebaliknya, maka tidak akan memuliakan Dia, dan tidak menjadi berkat bagi orang lain. 

Hadirkanlah Pribadi Yesus di tengah relasi kita, apa pun itu, sebab Dialah sumber kasih serta kekuatan dalam diri kita untuk membangun, menjaga, serta menumbuhkan hubungan yang baik. Tujuan relasi bukanlah demi kita sendiri, melainkan tujuan utamanya ialah memuliakan nama Tuhan. Kiranya, Ia sendiri yang memimpin setiap kita dalam menjalin hubungan.

Rut 4:21-22
Salmon memperanakkan Boas, Boas memperanakkan Obed, Obed memperanakkan Isai dan Isai memperanakkan Daud.

 

Tuhan Yesus Memberkati

Persembahan

Follow

Bagi Bapak / Ibu yang membutuhkan Ringkasan Khotbah Ibadah Raya I s/d V, 2PM Service, Kebaktian Tengah Minggu, Women Of Integrity maupun Doa Fajar via Whatsapp atau Email Whatsapp Email