• Integrity Convention Centre
    Mall MGK Lt. 9
  • Contact
    021 2605 1888
  • Worship Service
    07:00 - 16:30 WIB
Ev. Dr. Indri Pardede
  • Ibadah Live Streaming 1, Ibadah Live Streaming 2, Ibadah Live Streaming 3, Ibadah Live Streaming 4, Ibadah Live Streaming 5
  • Ev. Dr. Indri Pardede
  • 10 Juli 2022
  • Pk. 07:00, 09:00, 11:30, 14:00, 16:30 WIB
Pemesanan DVD Khotbah dapat dilakukan via telp di 021 2605 1888 / 021 2937 1333 atau melalui counter sekretariat pada saat Ibadah Raya Hari Minggu.

Apakah Tuhan Yesus pernah mengalami pergumulan berat selama masa pelayanan-Nya di bumi ? Tentu, misalnya saat berdoa di Taman Getsemani, ketika keringat-Nya mengucur seperti darah, dan seperti mau mati rasanya (Lukas 22 : 44, Markus 14 : 34). 

Bagaimana saat-saat ini, apakah yang sekiranya menjadi pergumulan Tuhan terhadap umat-Nya di akhir zaman ini ?

Jika kita belum mengerti kehendak-Nya ataupun hidup dalamnya, maka itu juga ibarat akan membebani Dia. Tingkatkanlah kepekaan serta keintiman kita dengan-Nya supaya mengetahuinya. Belajarlah dari pribadi-pribadi yang melakukan kehendak-Nya, seperti Nuh yang membangun bahtera sebab ia tahu itulah kehendak Tuhan bagi hidupnya. Demikian juga, Daud menanti waktu Tuhan sampai Ia sendiri yang mengangkatnya menjadi raja.

Matius 26 : 7 - 13
Datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. Melihat itu murid-murid gusar dan berkata : Untuk apa pemborosan ini ? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata : Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini ? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Seperti halnya yang dilakukan perempuan di atas yang mengurapi-Nya, sering kali mungkin saat kita melakukan apa yang menjadi kerinduan serta kehendak Tuhan, orang-orang akan berkomentar miring. Sehingga, kita merasa ragu atau bingung terhadap kehendak-Nya. Namun ingatlah, hidup kita bukan berdasar pada penilaian manusia, melainkan penilaian oleh Tuhan.

Perempuan tersebut sangat peka terhadap Tuhan Yesus. Itu pula yang kita perlukan, yakni kepekaan dan mengerti yang menjadi kehendak Bapa bagi kita di dalam keluarga, usaha, pekerjaan atau karier, pelayanan, dan lainnya, supaya kita dapat melangkah, menjalani hidup ini sesuai maunya Tuhan.

7 Kerinduan Tuhan Yesus bagi Kita :

• Mengucap Syukur
Mungkin saat ini keadaan kita terpuruk, bahkan hancur. Sehingga merasa tidak ada pengharapan, apalagi masa depan. Seperti yang pernah dialami 10 orang sakit kusta, namun mereka menerima mujizat kesembuhan dari Tuhan Yesus. Tetapi, jangan sampai lupa mengucap syukur atas kebaikan-Nya. Di balik ucapan syukur, ada kuasa ilahi yang turut bekerja.

Bagaimana dengan kita setelah mengalami pertolongan serta pemulihan dari-Nya ? Apa pun keadaan dan keberadaan kita, Tuhan tetap baik. Ucap syukur kita juga merupakan kuasa kesaksian bagi orang lain, sebab ketika di titik nadir, kita masih sanggup mengucap syukur (Kisah Para Rasul 2 : 47). Jangan seperti orang Israel yang selalu menuntut, mengeluh, bersungut-sungut, serta membanding-bandingkan, tanpa mau mengucap syukur, yang membuat-Nya bersedih. 

Lukas 17 : 15 - 18
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata : Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir ? Di manakah yang sembilan orang itu ? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini ?

1 Tesalonika 5 : 18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

• Memiliki Hati yang Tulus
Untuk melayani Dia, Tuhan bukan sekadar mencari orang-orang yang mempunyai talenta, melainkan mereka yang memiliki ketulusan hati. Sebab, di akhir zaman ini banyak orang mungkin tidak tulus. Sudah, dan masihkah, kita tulus hati di hadapan-Nya ? Jika masih pandang muka, situasi, kondisi, status, popularitas, serta kepentingan pribadi atau berkat semata wayang, berarti itu belum tulus. Sebagai pengikut Kristus dan pelayan Allah, milikilah ketulusan hati. 

Matius 9 : 36 - 38 
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya : Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Matius 10 : 16 
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

• Memiliki Iman
Sekalipun seseorang melayani di rumah Tuhan, belum tentu ia memiliki iman kepada-Nya. Jika hanya "beriman" pada apa yang kita lihat, iman kita akan mudah goyah (2 Korintus 5 : 7). Jika bimbang dan mendua hati, kita tidak akan memperoleh apa-apa. Dan tanpa iman, kita tidak akan berkenan di hadapan-Nya. Orang yang beriman akan berbeda dalam menjalani hidup ini.

Salah satu cara membangun iman ialah bergabung dengan COOL yang saling menguatkan, saling mendoakan, dan saling membangun. Sebab, sewaktu kita sendirian, iman kita akan gampang guncang. Sering-seringlah perkatakan serta renungkan firman yang membuat iman kita bertumbuh. Doa yang penuh kuasa juga ialah doa deklarasi firman. Iman kita sanggup menyelamatkan. Percaya saja pada janji-janji firman-Nya. 

Matius 8 : 8 & 10
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya : Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. … Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.

• Menerima Kelegaan dari Tuhan 
Mengikut, melayani Tuhan bukan berarti tidak ada masalah, malah mungkin beban bertambah. Tetapi, hadapilah masalah dengan kuat, sukacita, serta kelegaan dari Tuhan. Jangan lari pada dunia yang terbatas, melainkan larilah kepada Tuhan Yesus dalam hadirat-Nya yang tidak terbatas. Allah sanggup mendukung dan menggendong kita. 

Kekristenan adalah peperangan serta perjuangan rohani, dan Panglima Perang kita, Tuhan Yesus Kristus, akan berjalan di depan serta memberi kita kemenangan. Di balik "Goliat" serta gunung permasalahan, ada berkat Tuhan yang melimpah. Apabila kita sungguh-sungguh dalam Tuhan, ada pengharapan yang luar biasa. Anggaplah masalah sebagai "area transit" untuk promosi Allah bagi kita.

Matius 11 : 28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

• Mempunyai Hubungan yang Intim dengan Tuhan
Akhir zaman ini, banyak orang yang malas, capek ataupun bosan berdoa. Apalagi bila merasa belum memperoleh jawaban. Doa bukanlah soal menerima jawab atau tidak, melainkan lebih pada hal hak istimewa serta hubungan kita dengan Bapa. 

Doa sangat penting serta modal utama kita memperoleh kekuatan yang baru dari Tuhan. Jangan cuma waktu susah maka baru berdoa, melainkan juga saat semuanya sedang oke. Jadilah rumah doa-Nya agar Roh Kudus tetap tinggal dalam kita. Jangan andalkan kekuatan sendiri, melainkan andalkanlah Dia melalui doa. Allah bersedia bagi kita 24 jam.

Matius 26 : 41
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan : roh memang penurut, tetapi daging lemah.

• Mengasihi Tuhan Yesus dengan Sungguh-sungguh
Jangan jadi seperti "Yudas-yudas Iskariot" akhir zaman, yang tahu dan hapal firman, mungkin mengikut juga melayani Tuhan, tetapi ternyata "menjual" Tuhan Yesus. Apakah mengaku mengasihi Dia serta hidup dalam kebenaran, bahkan menyampaikan serta mengajarkannya, tetapi masih bermain-main dengan dosa, melakukan banyak hal yang tidak menyenangkan hati-Nya, dan "menyalibkan" Dia kembali ?

Markus 14 : 21
Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.

• Menjadi Berkat
Mari, jangan lagi jadi pribadi-pribadi yang membebani hati Tuhan. Meskipun tidak ada di antara kita yang sempurna, namun asalkan kita mau berubah lebih baik, itu yang akan menyenangkan hati-Nya dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Matius 15 : 32
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata : Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.

Wahyu 3 : 20
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Mari mengoreksi serta mengintrospeksi diri kita, sudahkah melakukan yang menjadi kerinduan serta kehendak Tuhan bagi kita ?

Tuhan Yesus Memberkat

Persembahan

Follow

Bagi Bapak / Ibu yang membutuhkan Ringkasan Khotbah Ibadah Raya I s/d V, 2PM Service, Kebaktian Tengah Minggu, Women Of Integrity maupun Doa Fajar via Whatsapp atau Email Whatsapp Email