GBI PRJ (CK7)

Kita datang ke doa fajar untuk mendengarkan dan mendapat firman Tuhan supaya menghasilkan banyak hal yang baik. Namun, kita harus mengerjakannya dengan benar-benar, sehingga diberkati oleh Tuhan. Jika hanya mendengar dan tidak mengerjakannya, maka hanya akan menghasilkan sesuatu yang tidak berguna.

Ibrani 6 : 7 - 8 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

• Tanah = kita yang ke doa fajar.

• Air hujan = firman Tuhan.

Senin, 05 April 2021

Hartono, SE

Plt. Gembala GBI Q Big

THE TWIN BROTHERS (YAKUB DAN ESAU)

Abraham dan Sara (mandul) menunggu 25 tahun janji Tuhan digenapi sehingga Ishak lahir. Ishak serta Ribka (mandul) menanti 20 tahun untuk janji-Nya digenapi sampai lahirnya Esau serta Yakub.

Esau si sulung adalah pemburu, anak kesayangan Ishak. Yakub sang bungsu merupakan petani, dekat dengan Tuhan, anak kesayangan Ribka. Yakub membeli hak kesulungan Esau, yang dipandangnya remeh, hanya dengan semangkuk kacang merah.

Esau = cikal bakal Edom. Yakub = cikal bakal negara Israel.

Jadi, jangan remehkan hak kesulungan sebab sangat besar dampaknya !

Hak Kesulungan (Ulangan 21 : 15 - 17) :

• Memimpin keluarga.

• Memperoleh berkat double portion.

• Menjadikan nama sebagai nama marga.

Selasa, 06 April 2021

Pdp. Rita Arifin, SE

Ka. Sie WOI CK7

IMAN YANG KOSONG

Definisi Iman :

Ibrani 11 : 1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Yakobus 2 : 20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong ?

Markus 11 : 12 - 14 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

Iman yang Kosong :

1. Iman yang ragu-ragu. Misal, meragukan firman tentang adanya neraka dan surga.

2. Iman yang tidak ada kasih. Jangan seperti gong yang berkumandang (1 Korintus 13 : 1).

3. Iman yang berbuahnya tergantung musim.

Rabu, 07 April 2021

Pdm. Theresia Cynthia Tirtadiredja, SH

PPA Pusat Ka. Unit  Anak

BEDA PERLAKUAN

Bayangkan, bila Saudara diperlakukan secara berbeda, apa reaksi Saudara ?

Lukas 7 : 36 - 38 dan 44 - 47, ada tiga tokoh : Simon (Farisi), Yesus (Tamu spesial), dan perempuan berdosa.

Seorang Farisi biasanya memandang diri sangat kudus, terhormat, tahu banyak firman. Itulah Simon yang mengundang Yesus makan di rumahnya. 

Kemudian, seorang perempuan berdosa menyelonong dan duduk dekat kaki Tuhan serta membasahi kaki-Nya dengan minyak sangat mahal, semacam minyak narwastu seharga 300 dinar, yaitu sejumlah gaji prajurit selama setahun. Lalu menyeka dengan rambutnya (rambut = harga diri). Pekerjaan ini seharusnya pengundang (Simon sendiri) yang melakukan untuk menyambut tamu, membasahi kaki dengan air, meminyaki kepala dengan minyak untuk menyejukkan, tetapi justru perempuan berdosa, tamu tak diundang yang melakukannya.

Bagaimana dengan kita terhadap Yesus ? Apakah kita mau memberikan yang terbaik ? Ataukah justru masih bersikap munafik kepada Dia yang telah berkorban bagi kita ?

Lukas 7 : 36 - 38 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Lukas 7 : 44 - 47 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini ? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."

A pure heart is nothing more than being real with God, and not pretending to honour and adore Him. Only you can change your attitudes towards worshipping God" (Hati yang murni ialah jujur apa adanya dengan Tuhan, dan bukannya berpura-pura menyanjung atau menghormati Dia. Hanya kita yang dapat mengubah sikap kita dalam menyembah Tuhan).

~ Shelena Griffiths

Kamis, 08 April 2021

Ps. Juan Alexander Lesmana, B.Com

Koord. 316 Youth English Ministry

WAITING GAME (PERMAINAN MENUNGGU)

Menunggu janji Tuhan itu paling tidak enak dan sering membuat kita tidak sabaran. Jika saat ini kita sedang menanti janji-Nya, Iblis akan berupaya memengaruhi secara buruk karena kita tidak tahu pasti kapan akan terealisasinya.

Ibrani 6 : 15 Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.

Pengkhotbah 3 : 11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Ada dua komponen selama menunggu janji-janji Tuhan :

1. Self-Control

• Perlu kesabaran

Contoh :

Yusuf, bangsa Israel di padang gurun, Sara

• Persiapan

Lihat 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh (Matius 25 : 1 - 10).

• Pengucapan Syukur

10 orang kusta yang memohon kesembuhan (Lukas 17 : 16 - 17).

2. Trust 

• Percaya firman Tuhan itu ya dan amin, pasti digenapi.

Matius 25 : 1 - 6 Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru : Mempelai datang ! Songsonglah dia !

Matius 25 : 7 - 10 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana :

Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

Lukas 17 : 17 - 18 Lalu Yesus berkata : Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir ? Di manakah yang sembilan orang itu ? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini ?

Jum'at, 9 April 2021

Bp. Sudy Tandy 

Wagem IR1 GBI St Moritz

HOW TO DEFEAT LONELINESS (BAGAIMANA MENGALAHKAN KESEPIAN)

Kesepian bisa menimpa siapa saja, kaya, miskin, terkenal dan lainnya. Seperti halnya Daud saat berada di gua Adulam yang menghindar dari pengejaran Saul. Namun, Daud bisa menjadi pemimpin 400 orang yang sakit hati, dikejar-kejar utang dan dalam berbagai kesukaran.

Tiga hal yang Daud kerjakan :

1. Cepat melayani Tuhan (quick to serve God)

2. Cepat mencari Tuhan (quick to seek God)

3. Cepat menanggapi Tuhan (quick to respond to God)

Makin intim dengan Tuhan, maka semakin benar merespons firman Tuhan. Teguhlah menanti-nantikan pertolongan dan janji Tuhan. Jangan mau diombang-ambingkan oleh perasaan.

2 Timotius 2 : 13 Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.