GBI PRJ (CK7)

Setiap firman Tuhan sesungguhnya memiliki makna ilahi yang bernilai kekekalan, dan bukan hanya sembarangan ataupun tanpa tujuan, terutama bagi kehidupan setiap kita. 'Ekklesia', dalam bahasa Yunani, juga artinya yang dipanggil serta diutus keluar ke dunia, terutama untuk mewartakan kerajaan Allah. Kita menerima tugas untuk mengajak dan membawa jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan Yesus supaya percaya dan memperoleh keselamatan dari Dia. 

Matius 16 : 13 - 19 
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya : Kata orang, siapakah Anak Manusia itu ? Jawab mereka : Ada yang mengatakan : Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan : Elia dan ada pula yang mengatakan : Yeremia atau salah seorang dari para nabi. Lalu Yesus bertanya kepada mereka : Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini ? Maka jawab Simon Petrus : Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup ! Kata Yesus kepadanya : Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu : Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

Matius 16 : 19 (versi NKJV) :
And I will give you the keys of the kingdom of heaven, and whatever you bind on earth will be bound in heaven, and whatever you loose on earth will be loosed in heaven. 

Gereja berarti bukan hanya gedungnya, melainkan juga kita, jiwa-jiwa, jemaat-Nya. Itulah sesungguhnya gereja. Saat Tuhan Yesus datang kembali, Ia bukan akan mengangkat fisik gedung gereja, melainkan kita anak-anak-Nya, umat-Nya. 

Allah memiliki pemerintahan dalam kerajaan-Nya, dan kitalah duta-duta atau wakil-wakil-Nya di dunia ini. Karena itu, kita sebaiknya berjalan sesuai kehendak dan rancangan-Nya, dan meminta kepada-Nya melalui doa supaya hanya kehendak serta rencana-Nyalah yang terjadi dalam hidup kita. Jadi, jangan "jual murah" nilai diri kita sebagai duta atau wakil Allah di bumi ini. Milikilah prinsip hidup yang sesuai firman Tuhan. 

Gereja sesungguhnya bukanlah sekadar milik seseorang, atau pribadi, dan pihak-pihak tertentu, melainkan milik-Nya. Sebab, Dialah yang membangun, bahkan rela mati baginya. Alam maut tidak dapat mengalahkannya, karena itu janganlah takut atau terkalahkan oleh berbagai hal yang buruk selama masih di dunia ini. Bersyukurlah, karena kerajaan Allah kita tidak tergoncangkan ! 

Ibrani 2 : 11
Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara. 

Daniel 7 : 13 
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang p  dengan awan-awan dari langit q  seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. 

Daniel 7 : 13 (versi NIV) :
In my vision at night I looked, and there before me was one like a son of man, coming with the clouds of heaven. He approached the Ancient of Days and was led into his presence. 

Kata-kata 'Anak Manusia' pada bacaan di Matius 16 : 13 - 19 juga merupakan 'pengharapan Mesianik', yang diharapkan jauh-jauh hari oleh umat Israel supaya memperoleh kemerdekaan dari perbudakan. Namun, sesungguhnya ada kemerdekaan yang jauh lebih berarti disediakan oleh Allah, yakni kemerdekaan atau pembebasan dari dosa, keburukan, dan karakter buruk dalam diri, bukan sekadar dari perbudakan, belenggu atau penjara dunia. 

Saat ini, Tuhan juga sedang bertanya kepada setiap kita, siapakah Dia bagi kita ? 

Hidup yang kita jalani bukan sekadar berjalan dan lewat begitu saja, melainkan ada kuasa Allah. Sekalipun dunia goncang, Tuhan Allah kita tidak tergoncangkan. Inilah waktunya kita bangkit sebagai gereja dan keluar untuk menjadi berkat bagi banyak orang serta bangsa-bangsa. Mengapa ? Sebab, ada Sumber tidak terbatas dalam diri dan hidup kita. Tuhan sanggup mempercayakan berbagai hal yang sebelumnya tidak pernah terpikir oleh kita. Tetapi, ingat untuk selalu memuliakan nama-Nya, oleh sebab Dialah yang memampukan, memberkati, serta memperlengkapi kita. 

Sepandai, semampu, sekuat, sekaya, dan sepengalaman apa pun kita, tanpa penyertaan Tuhan, maka pada akhirnya kita tidak akan kuat menghadapi berbagai hal tekanan di dunia ini. Terutama, ada peperangan rohani di hidup ini. Karena itu, alamilah Tuhan secara pribadi. Sebab, Dia Allah sebagai Pribadi. Ia menginginkan keintiman dengan kita lebih daripada yang lainnya dan berlawanan dari apa yang dilihat oleh dunia seperti harta, koneksi, pengalaman, pendidikan, dan lainnya yang sifatnya sementa dan bisa hilang. 

Hendaknya, kerohanian serta kedekatan kita bersama Allah sebagai murid-murid-Nya sungguh-sungguh tercermin dalam kehidupan sehari-hari yang nyata. Miliki disiplin rohani yang sejati, bukan motif yang salah dalam mengikuti, melayani, dan mengasihi Tuhan. Sebab, Ia mempunyai tujuan ilahi bagi kehidupan setiap kita. 

Matius 18 : 18 - 20 
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu : Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. 

Kita memiliki prinsip, kunci-kunci dan akses kerajaan Allah bagi hidup kita. Jangan putus asa, kecewa, atau hilang pengharapan. Ingat, seseorang yang pegang dan punya kunci pasti berbeda dengan yang tidak memiliki. Karena itu :

• Kenallah Tuhan secara pribadi

• Karakter Tuhan Yesus ada pada kita

• Kesatuan dengan Allah dan komunitas bersama umat yang percaya 

Tuhan Yesus Memberkati