GBI PRJ (CK7)

Kitab Ester adalah kitab yang unik dan menarik untuk dipelajari. Dalam 10 pasal kitab ini tidak ada kata Tuhan, namun memiliki 'happy ending'.
Apakah dalam kitab ini ada karya Tuhan ?

Kita akan bahas tentang Mordekhai yang adalah tokoh dibelakang cerita kitab ini. Kita akan pelajari mengapa Mordekhai menangis ?

Ester 4 : 1
Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih. 

Menangis adalah sebuah ekspresi, karena sukacita, bahagia, kepedihan mendalam, dan hati tersentuh oleh Tuhan. Setiap airmata adalah diciptakan oleh Tuhan, namun airmata yang tulus dapat menyentuh hati Tuhan. Contoh dalam Yohanes 11 : 35, menggambarkan Tuhan Yesus menangis karena melihat ketulusan Maria. 

Siapakah Mordekhai ?

Ester 2 dan 3, menggambarkan latar belakang Mordekhai, yaitu orang Yahudi, orang buangan, tinggal di negeri asing, nameless (tidak dikenal namanya), faceless (tidak dikenal), yang merawat Ester (Yatim Piatu), mulanya tinggal di Yerusalem, lalu pindah ke benteng Susan, person behind the scene.

Orang biasa yang tulus hati, dipakai Tuhan untuk sebuah tujuan penyelamatan bangsa (Israel). 

Mengapa Mordekhai menangis ?

1. Karena vonis dalam menghadapi ancaman kematian oleh raja Haman

Ester 3 : 13 
Surat-surat itu dikirimkan dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat ke segala daerah kerajaan, supaya dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan semua orang Yahudi dari pada yang muda sampai kepada yang tua, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, pada satu hari juga, pada tanggal tiga belas bulan yang kedua belas yakni bulan Adar, dan supaya dirampas harta milik mereka. 

Eksekusi kematiannya harus dilakukan segera, sehingga sisa hidupnya tinggal 11 bulan. 

2. Terbatas (tidak bisa berbuat apa-apa)

Ester 3 : 1
Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda. 

Tidak punya kemampuan, sumber daya ataupun kekuatan yang bisa mengubah keputusan raja. 

Apa yang dilakukan Mordekhai ? Punya iman dan tekad yang kuat.

Ester 4 : 12 - 14
Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai, maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester : Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.

Melalui perantara yang dapat dipercaya, Mordekhai dapat mengungkapkan iman dan tekadnya kepada Ester. Mordekhai tidak menyerah dengan keadaan dan yakin akan datangnya pertolongan Tuhan. 

Apa yang dilakukan Mordekhai ?
* Berani bayar harga (ikut puasa 3 hari 3 malam)
* Unity (Mordekhai menggalang orang Yahudi merendahkan diri dalam doa dan berpuasa)

Ester 4 : 15 - 17
Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai : Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati. Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. 

Matius 18 : 19
Dan lagi Aku berkata kepadamu : Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 

Tidak pernah ada kebangkitan rohani di negara atau wilayah manapun yang tidak dimulai dengan doa bersama. - Delevan L. Pierson. 

Hasil dari tangisan Mordekhai :

1. Diberi kepekaan (menggagalkan persekongkolan jahat untuk membunuh raja)

2. Diberi kedudukan di istana menggantikan Haman

3. Menetapkan hari raya Purin (Ester 9 : 20 - 23), pembebasan orang Yahudi dari pembasmian bangsa

Pesan Firman Tuhan :

1. Tuhan tahu kekuatan kita ini tidak seberapa dan menangis itu bukan sebuah kelemahan. Sebab setiap tetesan air mata yang jatuh dalam setiap doa kita kepada Tuhan, akan ditampung dalam kirbat-Nya 

2. Ayo Bangkit, jangan menyerah dengan keadaan. Percayalah sepenuhnya kepada Tuhan sebab la memiliki rancangan yang indah 

3. Mordekhai berani membayar harga untuk sebuah keselamatan dan menggalang unity diantara bangsanya.
Begitu juga dengan Para Murid di kamar loteng pada saat menerima Pencurahan Roh Kudus, mereka tekun bayar harga dan menanti - nantikan Tuhan dalam unity. Mereka mengalami pencurahan Roh Kudus yang dahsyat. 

Bagaimana dengan kita ?
Apakah kita siap mengikuti teladan mereka Apakah yang akan kita lakukan jika sisa hidup kita tinggal satu tahun lagi ?

Tuhan Yesus Memberkati