GBI PRJ (CK7)

Sesungguhnya, ibadah yang kita lakukan dapat mempertajam pendengaran rohani kita, serta firman Tuhan yang akan mengingatkan kita untuk bersedia menerima penggembalaan yang baik dan benar melalui gereja-Nya. 

Yesaya 50 : 4
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. 

2 Timotius 4 : 2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 

Senin, 29 April 2024
MEMILIH BAGIAN YANG TERBAIK
Deliana Marpaung, M. Th 
Ka. Sie Bible Study CK7

Lukas 10 : 38 - 42
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata : Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri ? Suruhlah dia membantu aku. Tetapi Tuhan menjawabnya : Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu : Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.

Apa saja yang perlu kita lakukan untuk memilih bagian yang terbaik di dalam Tuhan :

* Mengerti yang Tuhan kehendaki (Yakobus 4 : 8)
Bukan sekedar mengenal-Nya, namun memiliki hubungan yang akrab dengan Dia. Jika kita mendekat kepada Allah, maka Ia akan mendekat pada kita. 

* Menaikkan doa kepada Allah (Markus 1 : 35)
Melalui doa, hati kita lebih mampu untuk menjadi tenang di hadapan Tuhan dan manusia. 

* Melayani Tuhan dengan menginvestasikan waktu bagi Dia (Efesus 5 : 16)
Ketika kita mengatakan bahwa kita mengasihi-Nya, berarti kita sedang memberi, yaitu menyerahkan “rasa nyaman”, tenaga, maupun waktu kita untuk melayani Tuhan dengan mengutamakan Dia, serta hadirat-Nya yang dapat membawa damai sejahtera, hidup kudus, dan sukacita. 

Belajarlah dari Maria, yang memilih bagian terbaik dalam Tuhan, tetap memiliki hati yang menyembah, dan rindu mendengar suara Tuhan. 

Selasa, 30 April 2024
PEMIMPIN YANG MENYENANGKAN HATI-NYA 
Pdp. Eradi P. Tjandra 
Koord. 2PM GBI PRJ

Roma 1 : 1
Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah. 

Paulus merupakan seorang pemimpin yang luar biasa. Dua per tiga isi dari Perjanjian Baru ditulis olehnya, karakternya teruji, dampak hidupnya luar biasa, kesetiaannya pada Tuhan dan panggilan-Nya dilakukan sampai akhir hidupnya. 

Paulus juga seorang yang rajin, penuh semangat, berkembang dalam pelayanan, serta bertanggung jawab pada panggilan hidupnya. 

Sayangnya, seringkali banyak orang berhenti berkembang dalam memimpin. Karena itu, kita perlu menyadari tiga hal berikut ini :

* Estimate your abilities
Kenali apa saja potensi atau kemampuan yang kita miliki. Dalam hal apa kita sangat baik melakukannya ? Selain itu, kita perlu mengenali kelemahan atau kekurangan kita. Kita mesti menyadari kelebihan, dan kemampuan yang Tuhan anugerahkan. Jika kita kesulitan mengetahui kelebihan maupun kekurangan kita, mintalah tolong kepada orang-orang terdekat untuk mengetahuinya. 

* Dedicate your abilities
Tuhan yang telah memberikan kemampuan-kemampuan kepada kita, karena itu persembahkanlah kembali kepada-Nya demi tujuan yang mulia. 

* Cultivate your abilities
Kembangkanlah setiap potensi kita. Tetap berlatih, dan mengasahnya. Sebab, setiap potensi maupun kelebihan yang Tuhan berikan dapat terus kita kembangkan seiring kita juga menggunakannya dengan baik. Paulus sendiri, walau sebagai seorang rasul, ia tetap setia dalam proses ‘sanctification’ atau pengudusan hidup. Bagaimana proses ‘sanctification’ terjadi ? Yaitu melalui firman Tuhan, keadaan, serta teguran dari pemimpin. Karena itu, senantiasa tunduk di bawah otoritas firman-Nya. 

Kamis, 02 Mei 2024
IRI HATIKAH ENGKAU ?
Pdp. Rita Arifin
Ka. Sie WOI CK7

Ada satu kisah dalam Alkitab di Matius 20 : 1 - 15, yaitu perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur. Dalam perumpamaan ini, terdapat beberapa grup pekerja, antara lain

* Pekerja yang didapat pagi-pagi benar (ayat 1 - 2), perjanjian tentang upah sebesar satu dinar per hari. 

* Pekerja yang didapat pukul sembilan pagi (ayat 3 - 4), perjanjian tentang upah: apa yang pantas. 

* Pekerja yang didapat pukul dua belas siang (ayat 5a), perjanjian tentang upah sama dengan golongan kedua. 

* Pekerja yang didapat pukul tiga siang (ayat 5b), perjanjian tentang upah sama dengan golongan kedua. 

* Pekerja yang didapat pukul lima sore (ayat 6 - 7), perjanjian tentang upah: tidak ada perjanjian sama sekali. 

Dikatakan bahwa, ketika pekerja yang masuk terdahulu (grup 1) menerima upah, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, berkata bahwa pekerja yang masuk terakhir hanya bekerja satu jam, dan ia menyamakan mereka dengan pekerja yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung terik matahari. Tetapi, sang tuan menjawab, “Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku ? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati ? (ayat 15) 

Rasa iri hati sangat berbahaya karena :

* Merusak tubuh kita (Amsal 14 : 30)

* Merusak relasi dengan sesama (Yakobus 4 : 2)

* Merusak hubungan dengan Tuhan (Galatia 5 : 20 - 21)

Cara mengatasi iri hati :
* Menyadari keadilan Tuhan bukan sama rata, melainkan sesuai kehendak-Nya. 

* Mengerti karakter Tuhan, yaitu murah hati, kepada siapa Dia mau memberikannya itu juga adalah kehendak-Nya. 

* Menanamkan di hati dan pikiran kita saat sedang iri : Semua karena kehendak-Nya saja. Ingatlah, sedosis kasih - seperti kasih Kristus - setiap hari akan menyembuhkan “penyakit iri hati”. 

Jum'at, 03 Mei 2024
TENANG
Pdp. Granito Abednego, S.
MG
Ka. Sie Vocal CK7

Kejadian 6 : 13
Berfirmanlah Allah kepada Nuh : Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.

Bagaimana Nuh bisa tetap tenang menghadapi masalah pemusnahan manusia oleh Tuhan ?

* Kerjakan ! (Kejadian 6 : 14 - 17)
Nuh mengerjakan apa yang Tuhan perintahkan. 

* Lepaskan ! (Kejadian 7 : 1)
Nuh melepaskan semua miliknya untuk menaati perintah Tuhan supaya berjalan dalam rencana-Nya yang indah, dan tidak bergantung pada apa pun yang dia miliki. 

* Percayakan ! (Kejadian 7 : 18)
Nuh mempercayakan diri sepenuhnya hanya kepada Tuhan. 

Seperti halnya Tuhan mampu mengendalikan bahtera dalam musibah air bah itu, demikianlah Tuhan yang sanggup mengambil alih kendali hidup Nuh demi tujuan yang lebih besar, serta mulia. Belajar dari Nuh, serahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan dalam ketenangan hati dan pikiran supaya menerima keselamatan yang dari Tuhan. 

Take home messages :
* Pilihlah yang terbaik di dalam Tuhan.

* Jadilah pemimpin yang menyenangkan hati Tuhan sebagai fokus hidup kita.

* Janganlah menjadi iri hati.

* Tetaplah tenang bersama Tuhan dalam kehidupan. 

Tuhan Yesus Memberkati