GBI PRJ (CK7)

Seringkali ada pertanyaan yang dilontarkan, terutama oleh para istri yang mengalami kehilangan suaminya yang telah dipanggil pulang ke rumah Bapa di surga, bahwa bolehkah mereka memilih untuk menikah kembali meskipun sudah banyak hal-hal indah yang dijalani bersama almarhum, ataukah tetap hidup sendiri saja ?

Namun, kita akan melandasi hidup kita dari firman Tuhan agar dapat memilih dan mengambil keputusan yang benar, terutama hal ini dalam konteks para istri yang ditinggal oleh sang suami yang dipanggil pulang oleh Bapa di surga.

Roma 7 : 2 - 3 
Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu. Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.

1 Korintus 7 : 39 - 40
Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya. Tetapi menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.

Beberapa alasan istri menikah lagi ketika suaminya meninggal :

• Rasa takut
Merasa takut akan kesepian, berjalan sendiri dalam hidupnya ke depan, serta merasakan kehilangan sosok pribadi yang dapat memberikan proteksi atau perlindungan bagi keluarga.

• Anak
Merasa tidak akan sanggup untuk memelihara, mendidik, dan membesarkan anak-anaknya sendirian. 

• Ekonomi
Merasa berat untuk memikul dan menanggung beban tanggung jawab ekonomi, keuangan, dan pengeluaran maupun biaya-biaya dalam keluarganya.

• Umur
Merasa usia masih muda, produktif, serta memiliki kebutuhan biologis.

Maka, ketika bertemu dengan seseorang yang bisa memenuhi beberapa faktor kebutuhan di poin nomor satu sampai empat di atas, biasanya itulah yang akan membuat dia memutuskan untuk menikah lagi.

Namun, apa nasihat dari Alkitab terkait hal itu :

1 Korintus 7 : 39
Isteri terikat selama suaminya hidup. Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.

Dengan kata lain, bebas masih boleh menikah lagi. Namun, syaratnya adalah dengan orang yang percaya, sudah bertobat, dan sungguh-sungguh mengasihi atau cinta Tuhan.

Apa sesungguhnya kunci kebahagiaan menurut firman Tuhan ?

1 Korintus 7 : 40
Tetapi menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.

1 Korintus 7 : 35
Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.

Take home messages :
• Keputusan seorang istri ada di tangannya untuk menikah lagi atau tidak setelah suaminya dipanggil oleh Tuhan.

• Ketika mengambil keputusan untuk menikah kembali, maka Alkitab memberi nasihat agar memilih seseorang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, bertobat, dan sungguh-sungguh cinta Tuhan.

• Alkitab menganjurkan agar istri memilih tidak menikah lagi ketika suaminya sudah dipanggil Tuhan, bukanlah untuk menghalang-halangi dalam kebebasannya, melainkan sebaliknya supaya istri bisa fokus melakukan apa yang benar dan baik, serta melayani Tuhan tanpa gangguan karena waktunya telah singkat menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali kembali, mengabdikan diri sepenuh hati kepada Tuhan, serta melayani Dia sebaik-baiknya, dan menyediakan waktu sebanyak-banyaknya bagi Allah.

Tuhan Yesus Memberkati